KUNCI KESUKSESAN

Oleh; Raymond Lukas

Menarik broadcast yang banyak beredar di media sosial beberapa minggu terakhir ini. Broadcast tersebut menyisir hasil penelitian  dari Thomas J. Stanley, PhD tentang factor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang. Ada 100 faktor yang menurut beliau berpengaruh. Namun yang menarik adalah penemuan yang mengatakan bahwa faktor kecerdasan atau kepandaian seseorang ternyata tidak ada di urutan 10 besar atau 5 besar. IQ atau kecerdasan  hanya di urutan ke 21, sekolah yang terbaik yang mungkin investasi nya besar sekali, ratusan juta atau bahkan milyaran ternyata hanya di urutan ke 23 dan faktor nilai kelulusan hanya ada di urutan ke 30. 
Menarik hal yang mengatakan bahwa kecerdasan bukan segalanya, sekaligus memberikan harapan besar bagi orang-orang yang menemukan bahwa dirinya tidak begitu cepat dalam mencerna pembelajaran, bahkan cendrung lamban menangkap sesuatu bahwa ternyata kecerdasan saja tidak menjamin kesuksesan 100 persen, artinya ada faktor-faktor lain yang tidak dimiliki orang yang cerdas namun dipunyai oleh orang yag kurang cerdas dan juga bisa membawa kepada kesuksesan. Ada sebuah pernyataan yang mengatakan “ IQ gets you hired, but EQ gets you promoted”, pengertiannya kira-kira mengatakan bahwa kecerdasan yang di cerminkan oleh Intelegence Quotients seseorang memang memungkinkan seseorang lebih cepat dipekerjakan setelah lulus sekolah sebagai “first time entry level”, namun kecerdasan emosi atau Emotional Quotients seseoranglah yang bisa membawa sebuah promosi atau kenaikan pangkat dan jabatan bagi orang tersebut. Jadi seorang dengan IQ tinggi namun kurang bisa bergaul, mungkin sekali akan tertinggal dari orang yang biasa-biasa saja namun sangat pandai dengan penuh respek kepada individu dalam sebuah hubungan antar pribadi.
Selanjutnya survey tersebut juga menyebutkan 10 faktor utama yang memberikan sumbangsih terbesar terhadap kesuksesan, yaitu:
1. Jujur
2. Disiplin
3. Gaul (Good interpersonal Skill)
4. Dukungan dari pasangan hidup
5. Bekerja lebih keras dari yang lain
6. Mencintai apa yang dikerjakan
7. Kepemimpinan Yang Baik dan Kuat  (Good & Strong Leadership)_
8. Semangat dan berkepribadian kompetitif
9. Pengelolaan Kehidupan yang baik (Good life management).

10. Kemampuan menjual gagasan dan produk (Abilty to sell idea or product).
Membaca kesepuluh factor dalam list tersebut, pastinya self-explanatory mengapa factor-faktor tersebut menjadi faktor yang utama. Namun, kali ini pnulis ingin menyoroti bahwa untuk menjadi sukses diperlukan sebauh rumusan yang pribadi (formula). Kita sebagai professional disarankan memegang 4 prinsip yang sangat baik untuk membuat seebuah formula sukses pribadi. Ke empat prinsip tersebut adalah sbb:
1.    Para pemimpin harus menyadari citra diri yang sebenarnya. Bahwa, kita para pemimpin adalah para pemenang sejak lahir yang diciptakan Tuhan kita, oleh sebab itu kita harus memiliki rencana untuk menang, memeprsiapkan diri untuk menang dan berharap untuk menang.

2.    Selanjutnya, kita sebagai pemenang yang sudah dipilih Tuhan juga harus melihat orang lain (yang berhubungan kerja, bisnis atau sosial) dengan kita adalah juga para pemenang. Hal ini mengkondisikan bahwa kita berhubungan dengan orang-orang yang setara dengan kita yang juga sduah dipilih Tuhan sebagai pemenang dibidangnya masing-masing. Nah, bayangkan hubungan antar pemenang, hasilnya pasti win-win bukan? Artinya secara prinsip kita bekerja dan berbisnis untuk saling memberikan nilai tambah. Dengan demikian kita akan berusaha untuk optimal bagi kedua belah pihak dan para stakeholder yang terlibat.

3.    Kita harus mengerti apa difinisi sukses bagi kita dan bagaimana mengukurnya?, Menarik untk menyimak sebuah definisi yang mengatakan bahwa “sukses diukur dengan membandingkan apa yang kita lakukan dengan apa yang seharusnya kita mampu lakukan dengan seluruh kemampuanyang ada”. Definisi ini menunjukkan bahwa sukses tidak membandingkan diri kita dengan suksesnya orang lain, tetapi melihat apakah kita sudah mengeluarkan seluruh potensi diri kita secara optimal. Jadi bukan melihat berapa gedung yang saya punya, dan berapa gedung yang dia punya. Atau berapa pesawat saya punya dan berapa dia punya?. Namun seberapa optimal kita mencurahkan kemmapuan kita. Kalau sudah optimal, maka itulah sukses itu. Menarik bukan?

4.    Kita harus memiliki batu penjuru yang menjadi landasan kesuksesan, yaitu:
a.    Kejujuran
b.    Karakter
c.    Integritas
d.    Iman prcaya
e.    Kasih
f.    Loyalitas
Para pemimpin yang budiman, saya tidak akan membahas masing-masing item diatas, yang saya yakin pemimpin kristiani sudah memiliki gambaran. Namun marilah kita persiapkan landasan sukses masing-masing pribadi berdasarkan empat landasan sederhana diatas.  Marilah kita optimalkan kemampuan sehingga apa yang Ralph Waldo Emerson sebutkan “Ability without honor has no value” bukan menjadi acuan kita. Saya yakin, pemimpin kristiani pasti bisa —ooo—

Recommended For You

About the Author: Reformata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *