Bagaimana Menjadi Pengikut Efektif Meningkatkan Peran Serta dalam Kelompok

Pada artikel lalu, telah dijelaskan beberapa tipe pengikut, dan salah satu yang paling baik adalah kalauita dapat menjadi pengikut efektif. Dalam suatu kelompok atau organisasi, pengikut efektif bukan anggota biasa, tetapi melibatkan diri dalam kepengurusan. Dalam perusahaan, pengikut efektif kemungkinan adalalah karyawan biasa, yang aktif berkontribusi dalam rapat dan dinamika kelompoknya. Adalah peran pemimpin untuk mengupayakan agar sebanyak mungkin pengikutnya menjadi efektif. Orang yang menjadi pengikut efektif, selayaknya mampu bersikap sebagai berikut: 1) Manajemen diri: Tampaknya paradoks, bagaimana orang yang bersikap independen dapat menjadi pengikut efektif. Bukankah ia cenderung mandiri dan merasa setara dengan pemimpinnya? Pada dasarnya orang ini dapat berkarya tanpa pengawasan langsung, dapat memotivasi diri sendiri dan dapat diandalkan untuk menuntaskan tugas-tugasnya. Ia berani bersikap kritis terhadap pemimpin, oleh karena itu tidak semua pemimpin menyukai pengikut efektif seperti ini. Oleh karena itu pengikut efektif harus melengkapi diri dengan kompetensi atau keahlian.
2) Kompeten:  Pengikut efektif mempunyai kecakapan atau ke-ahlian yang berguna bagi kelompok dan membantu kelancaran peran pemimpin. Mereka mempunyai standar kinerja lebih dari rata-rata, selalu belajar untuk mengem-bangkan diri. Di samping terus belajar mengembangkan diri, pengikut efektif fokus pada kekuatannya. Ia berani mengakui kelemahannya pada saat mendapat tugas di mana ia tidak kompeten.
3) Komitmen: Kompetensi tanpa komitmen tidak banyak gunanya bagi kelompok. Komit-men pengikut efektif adalah pada tujuan organisasi, bukan pribadi. Oleh karena itu, beberapa pemimpin salah tafsir dengan komitmen ini, karena mereka merancukan dengan loyalitas pribadi. Pengikut efektif melihat pemimpin sebagai sesama musafir yang memper-juangkan tujuan organisasi. Bila pengikut meyakini pemimpin telah mengendor komitmennya dan mempunyai motif yang berten-tangan dengan tujuan semula, mungkin saja pengikut ini mengun-durkan diri dan mencari pemimpin pengganti.
4) Keberanian: Pengikut yang efektif, dapat dipercaya dan berani. Mereka menghargai apa yang patut dihargai, mengakui kesalahan dan berbagi kesuksesan. Mereka berani berbagi penge-tahuan dan informasi. Mereka menegakkan standar etika, mempunyai pan-dangan sendiri dan menjaga apa yang mereka yakini. Karena mem-punyai wawasan, tulus dan tidak kenal takut, mereka dapat menjaga pemimpin dan pengikut-pengikut lain agar senantiasa jujur dan mempunyai cukup informasi. Di lain sisi, mereka dapat menjadi masalah besar bagi pemimpin yang etikanya diragukan.
Keberanian apa saja yang diperlukan?
1.Memikul tanggung jawab: Mereka tidak menganut paham paternalistik untuk mendapat perlindungan dari atas. Mereka tidak minta jaminan keamanan dan pertumbuhan. Berani menerima tanggung jawab baru dalam tugasnya.
2.Melayani: Pengikut efektif yang berani, tidak takut bekerja keras untuk melayani dan melindungi pemimpin. Memikul tanggung jawab baru untuk meringankan beban pemimpin.
3.Menentang: Menghargai keharmonisan dengan pemimpin dan pengikut lain, tetapi tidak mengorbankan  tujuan bersama dan integritas sendiri.  Namun, dapat mengendalikan emosi yang muncul sebagai akibatnya.
4.Berpartisipasi dalam Peru-bahan: Untuk mencapai kemajuan pengikut efektif berani mengambil resiko perubahan dan aktif dalam menggerakkan perubahan yang perlu untuk mencapai tujuan organisasi.
Kebenaran tidak akan menang hanya karena semata-mata benar, tetapi harus diperjuangkan dengan taktis dan kuat. Pengikut efektif harus taktis, tahu bagaimana menang tanpa mengalahkan. Dalam dunia bisnis, pengikut efektif akan tumbuh bila ia tidak takut dipecat, karena ia memang mempunyai kompetensi yang dibutuhkan perusahaan, dan mudah mendapat kesempatan kerja lain, karena kompetensi dan sikap kerjanya memang banyak dibutuhkan.
Bergabunglah dengan organisasi atau kelompok di mana Anda sangat menyukai visi dan aktivitasnya, di mana Anda dapat memberikan kontribusi dan terpanggil untuk berperan serta.  Itu akan mempermudah Anda menjadi pengikut efektif.v
Diinspirasikan dari: Proactive Visionary Leadership, Dr Anthony D’Souza
 
Penulis: Almunus Haggai Institute
Trisewu Leadership Institute Founder: Lilis Setyayanti Co-founders: Jimmy Masrin, Harry Puspito Moderator: Raymond Lukas Trisewu Ambassador: Kenny Wirya

Untuk pertanyaan, silakan kirim e-mail ke: seminar@trisewuleadership.com. Kami akan menjawab pertanyaan Anda melalui tulisan/artikel di edisi selanjutnya. Mohon maaf, kami tidak menjawab e-mail satu-persatu.”

Recommended For You

About the Author: Reformata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *