
“Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.” Yakobus 4:17
Dimulai dari tulisan sebelumnya kita sudah membahas tema ‘Jalan Kemenangan atas Dosa, ‘ dengan memahami bahwa ketika kita menjadi orang percaya, maka kita akan segera memiliki musuh-musuh rohani – Iblis, kedagingan dan dunia. Mereka berkolaborasi untuk mengalahkan kita, yaitu menyeret kita ke dalam dosa, yang memisahkan kita dari Allah, dan pada akhirnya menyeret kita ke neraka. Karena itu kita perlu memahami tentang apa yang musuh itu usahakan sebelum kita mempelajari strategi menang yang Alkitab berikan.
Banyak orang berpikir berdosa ada melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang Alkitab, seperti ‘10 Perintah’ (Keluaran 20:2-17; Ulangan 5:6-21), yaitu dengan menyembah berhala, menyebut nama Tuhan dengan sia-sia, tidak menguduskan hari Tuhan, tidak menghormati orang tua, membunuh, berzinah, mencuri, bersaksi dusta, menginginkan istri orang lain, dan menginginkan milik sesama. Namun dosa memiliki arti yang lebih luas dari sekedar itu.
Banyak istilah dalam bahasa asli Alkitab yang diterjemahkan dengan ‘dosa.’ Dalam Perjanjian Lama, istilah yang paling banyak digunakan adalah ‘khata’ (misal, Keluaran 20:20) yang berarti meleset, tidak mencapai target. Sedangkan dalam Perjanjian Baru istilah yang paling umum digunakan adalah ‘hamartia’ (misal, Roma 3:23), yang berarti meleset dari sasaran. Dari kedua istilah bisa disimpulkan arti dasar dosa adalah ‘ meleset atau tidak mencapai sasaran kemuliaan Allah.’
Alkitab menyatakan manusia diciptakan sesuai dengan gambar Allah. Karena itu manusia mestinya menampilkan kemuliaan Allah dalam dirinya. Namun manusia telah jatuh dalam dosa, lahir dari dosa dan hidup dalam dosa, sehingga kemuliaan Allah hilang dari diri manusia.
Manusia berdosa dengan melakukan apa yang Allah tidak mau kita lakukan, seperti berbohong, mencuri, membunuh, iri, cemburu, gosip, dsb., dsb. Yesus kemudian menjelaskan arti dosa yang lebih luas (Lihat Matius 5:21 dst). Antara lain Yesus menjelaskan dosa membunuh termasuk marah terhadap saudaranya, mengafirkan dan memaki mereka. Sedangkan dosa berzinah tidak hanya dalam bentuk hubungan fisik, tapi juga menginginkan menginginkan orang secara seksual dalam hatinya.
Namun manusia juga bisa berdosa dengan tidak melakukan apa yang Allah mau kita lakukan, seperti memberi dengan murah hati, menolong sesama, berbuat baik, dsb. Dalam hal ini Yesus berbicara tentang memberi kepada orang yang meminta, meminjamkan kepada orang yang mau pinjam, mengasihi musuh dan berdoa bagi orang yang menganiaya kita. Mengapa Dia menjelaskan lebih luas tentang dosa dan menghendaki kita hidup bebas dari dosa? Jawabannya adalah pada ayat 5:48, yaitu karena melalui karya-Nya, Dia mau orang percaya menjadi ‘sempurna,’ seperti Bapa di sorga yang sempurna itu.
Sementara akibat dosa adalah keterpisahan dengan Allah secara rohani, sehingga manusia berdosa tidak memiliki hubungan dan persekutuan dengan Allah. Dikatakan manusia berdosa kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23).
Dosa merusak manusia seutuhnya – tidak saja rohani mereka tapi juga jiwa dan jasmani mereka. Internal manusia (sistim saraf, hormone, kimia, dsb) sudah dirusak dosa sedemikian sehingga membuat manusia mudah berdosa. Banyak studi ilmiah mendukung kerusakan-kerusakan di otak manusia, misalnya, yang menyebabkan manusia tertentu sangat mudah marah. Kelainan-kelainan di sistim saraf, otak dan hormonal menyebabkan manusia memiliki bakat seksual yang menyimpang.
Manusia berdosa, hidup dalam tubuh yang berdosa akan mengalami sakit penyakit, menua dan akhirnya adalah kematian fisik. Jika manusia tidak mengalami kelahiran baru melalui karya Kristus, maka mereka akan mengalami kematian kedua, kematian kekal. Sementara mereka yang telah Kristus selamatkan akan pada waktunya menerima tubuh rohani, yang tidak akan binasa, mulia, dan kuat untuk kehidupan kekal mereka (Lihat 1 Korintus 15:44).
Yesus memperingatkan kita tidak bisa hidup dalam dosa sekecil apapun (di dunia) dan mendapatkan tempat di sorga (dalam kekekalan). Kita tidak bisa hidup dengan dosa kecil – misal, pornografi, bohong kecil, curi waktu, tidak bayar pajak, dsb. Jika kita hidup dalam satu kebiasaan dosa saja, Yesus mengatakan kita akan tinggal selama-lamanya di neraka (Mat 5:27-30). Yesus menggunakan contoh ‘dosa mata kanan’ dan ‘tangan kanan’ yang lebih baik dibuang daripada seluruh tubuh masuk neraka (Matius 5:29-30).
Dosa bertujuan untuk menghancurkan kita – menjadikan Anda tidak bisa mengalami sukacita, damai sejahtera-Nya dan menyeret kita ke neraka. Pertanyaan kepada kita semua, apakah kita memahami arti dosa dan betapa berbahayanya dosa bagi kehidupan kita di dunia dan masa depan kita sesudah kematian? Kesadaran akan hal ini menjadi bagian penting untuk strategi menang terhadap dosa. Tanpa kesadaran ini maka kita sebenarnya sudah kalah dalam peperangan rohani ini. Tuhan Yesus memberkati!