Mau Menang Percaya Injil!

Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.” Roma 6:11

Peperangan melawan dosa adalah pergumulan orang percaya seumur hidup. Peperangan rohani ini tidak pernah berakhir selama kita masih hidup dalam tubuh fana kita ini. Tubuh fana manusia memiliki keinginan-keinginan yang menuntut pemenuhan, dan karena tubuh itu masih tubuh berdosa, pemenuhan keinginan-keinginan itu mudah dibelokkan menjadi perbuatan dosa – seperti kita bahas dalam tulisan sebelumnya. Di satu posisi kita sudah menang atas dosa, sehingga dosa tidak harus berkuasa atas hidup orang percaya; tapi di sisi lain, kita masih bisa dan mudah jatuh dalam perbuatan dosa karena situasi kita itu.

Karena itu dalam Roma 6:11-14 Paulus memberikan beberapa strategi atau Langkah untuk memenangkan peperangan melawan dosa. Tanpa strategi atau tanpa rencana, maka seperti kata suatu ungkapan, kita merencanakan untuk gagal, yaitu kalah dalam peperangan melawan dosa yang digerakkan oleh musuh-musuh rohani orang percaya yang sangat berkuasa – kedagingan, dunia yang melawan Tuhan dan di balik semua musuh itu, Iblis – sang musuh utama, yang menggunakan segala tipu dayanya untuk menyeret manusia ke dalam perbuatan dosa.

Kita akan mempelajari petunjuk-petunjuk Paulus itu dalam beberapa tulisan. Langkah pertama yang diberikan Paulus dapat diringkas dalam perintah ‘Pahami dan Percaya Injil’ (Roma 6:11). Kemenangan atas dosa dimulai dengan mengenali siapa diri di dalam Kristus, melihat diri seperti Allah melihat diri kita di dalam Kristus. Dengan demikian kita bisa hidup dengan keyakinan dalam jalan kemenangan.

Kata ‘memandang’ dalam Bahasa Yunani adalah logizomai, yang berarti menghitung, atau menghitung sesuatu itu benar. Ini adalah kata keyakinan, buka sekedar tahu: Kita percaya bahwa ketika Allah mengatakan sesuatu sebagai benar dalam Firman-Nya adalah benar dalam hidup kita. Kita diyakinkan dan meyakini akan kebenaran-kebenaran ini; kita tahu dan menjadi yakin dengan kebenaran-kebenaran itu. Sudah barang tentu pengetahuan itu sendiri penting, karena menjadi awal kita meyakini dan mempercayainya.

Kebenaran yang Paulus tekankan adalah: “…bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.” Orang percaya harus melihat dan meyakini dua hal sebagai akibat dari hubungan mereka dengan Kristus Yesus, yang pernah mati tapi kemudian bangkit dan hidup. Alkitab menyatakan semua orang telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23). Karena itu manusia mendapat hukuman maut (Roma 6:23).

Oleh karena itu; Pertama, orang percaya harus memandang mereka telah dibebaskan dari dosa, maka tidak perlu takut dengan penghukuman dan kematian karena dosa lagi. Dosa tidak diperhitungkan lagi kepada orang percaya, tidak memiliki kekuatan yang besar atas mereka, oleh karena Kristus telah mati untuk penebusan dosa-dosa kita itu, yaitu dosa masa lalu, sekarang bahkan masa depan. Oleh karena itu orang percaya tidak boleh lagi memiliki persekutuan dengan dosa, mereka tidak punya hubungan dengan dosa lagi, yaitu mati bagi dosa.

Kedua, mereka harus memandang diri mereka hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Mereka harus menyadari dan meyakini bahwa ketika mereka diselamatkan, mereka telah dihidupkan oleh Roh. Lebih lagi, karena Kristus tidak hanya mati bagi dosa manusia, tapi bangkit dan hidup dengan tubuh mulia, maka kita juga telah dibangkitkan secara roh dan akan mendapatkan tubuh kemuliaan pada kedatangan Kristus kedua. Oleh karena itu mereka harus hidup bagi dan dengan Allah, melalui Kristus.

Pada Roma 6:12, dikatakan: Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Sebab itu apa? Sebab status kita sebagai orang percaya, seperti Paulus ingatkan dalam ayat-ayat sebelumnya (6:1-11). Melalui pertobatan dan baptis kita menjadi ciptaan baru – mati dalam Kristus dan dibangkitkan dalam hidup baru bersama Dia.

Sebab itu’ memberikan peringatan keras tentang apa yang Paulus mau orang percaya ketahui dan yakini sebagai bagian dari umat Allah, dengan perilaku kita (12-23). Ayat 12-14 khususnya berbicara bagaimana sikap dan perilaku kita sehubungan dengan dosa. Untuk menang terhadap dosa, kita harus memahami dan menerapkan kebenaran-kebenaran yang Paulus jelaskan dalam Roma 1-6:11.

Kita harus ingat urutan Injil, bahwa secara posisi Injil Kristus telah secara radikal telah mengubah posisi kita, dari manusia berdosa yang terpisah dengan Allah menjadi manusia baru yang kudus. Kemenangan kita atas dosa mengalir dari posisi kita itu. Salib adalah platform daripadanya kita berperang melawan dosa. Hanya dengan kesadaran akan posisi unggul kita ini, kita memiliki harapan kemenangan atas dosa. Apakah Anda memahamai Injil dan dampaknya terhadap posisi Anda dalam pertempuran melawan dosa? Tuhan Yesus memberkati!

Recommended For You

About the Author: Reformata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *