Berlatih Kepemimpinan di Masa Krisis

Raymond Lukas

BAGAIMANA keadaan  ekonomi Indonesia saat   ini? Bagi kita yang hidup di kota besar sepertinya tidak ada masalah. Krisis ternyata hanya mempengaruhi sedikit saja kehidupan kita. Terdengar sulitnya memperoleh kredit perbankan di masa-masa ini, atau akan adanya gelombang PHK di beberapa perusahaan tertentu. Namun hanya sebatas itu yang terdengar. 

Namun sesungguhnya dampak krisis global cukup dirasakan oleh banyak daerah di Indonesia. Bank Indonesia dalam situsnya mela-porkan bahwa: 1) Pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah  pada triwulan I-2009 diperkirakan mengalami perlambatan. Perlam-batan ekonomi yang paling dalam terjadi di wilayah Sumatera dan Kali-Sulampua. 2) Di sisi per-mintaan, melambatnya per-tumbuhan ekonomi disebabkan oleh turunnya kinerja seluruh komponen permintaan terutama ekspor. 3) Di sisi penawaran, melambatnya pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah bersumber dari turunnya kinerja sektor-sektor unggulan.
Saya yakin ketiga hal di atas sangat mempengaruhi kinerja perekonomian nasional karena ketiganya banyak menyentuh aspek produktivitas dan pendapatan suatu negara. Dalam keadaan demikian apa yang sebenarnya bijak kita lakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan kita yang tentunya akan berpengaruh pada kinerja perusahaan dan kinerja per-ekonomian keseluruhan?  
Ada ahli yang mengatakan sebenarnya di masa yang penuh tantanganlah terlihat kinerja sesungguhnya dari para karyawan kita. Apakah mereka tipe karyawan yang unggul atau yang hanya sekadar datang bekerja menunaikan kewajban jam kerja ‘eight to five’ mereka. Pada masa krisislah kita bisa melihat kepemimpinan macam apa yang memegang peran di perusahaan kita.
Hal penting lainnya yang bisa dilakukan di masa krisis adalah melatih kepemimpinan itu sendiri. Dengan meluangkan waktu berlatih kepemimpinan di masa krisis hal itu akan mem-berikan peluang kepemimpinan yang lebih tangguh di masa yang akan datang. Kita tahu bahwa krisis datang dan akan pergi. Dengan mempersiapkan diri dan berlatih kepemimpinan maka di masa depan yang lebih baik, di mana perekonomian akan men-jadi lebih baik dan berkembang, para pemimpin perusahaan kita akan lebih siap dan bijak beraksi di masa-masa itu. Belajar dari krisis, para pemimpin akan lebih sigap dan hati-hati dalam menata kinerja masa depan.  
Nah, hal-hal kepemimpinan macam apakah yang bisa dilatih? Kalau kita mau menjadikan masa krisis ini sebagai ajang pelatihan atau yang penulis sebut sebagai ‘leadership gym’, kita bisa mengacu pada sebuah survei yang pernah dilakukan sebuah perusahaan training ternama di dunia. Perusahaan ini me-nanyakan kepada para pengambil keputusan di seluruh dunia sebuah pertanyaan: Apa tan-tangan terbesar dalam mengelola orang-orang di bawah supervisi Anda?  
Jawaban atas pertanyaan ditabulasikan dan menghasilkan sepuluh bidang kepemimpinan yang diinginkan para pimpinan untuk dapat dikuasai para pemimpin dan karyawan mereka dengan baik. Bidang-bidang berikut paling banyak disebutkan oleh para pemimpin dari seluruh dunia, yaitu: 1) Menetapkan tujuan 2) Kemampuan mem-berikan motivasi 3) Mengelola perubahan 4) Coaching/Men-toring 5) Keahlian komunikasi 6) Layanan kastemer 7) Ke-pemimpinan 8) Negosiasi 9) Merekrut dan mempekerjakan orang 10) Mengelola stres (Stress Management).
Pertanyaan selanjutnya yang perlu kita tanyakan kepada diri sendiri adalah, kalau hal-hal di atas adalah  keahlian yang diinginkan para pemimpin bisnis dari paraa manajer/supervisor/karyawan mereka, seberapa banyak pelatihan formal di bidang-bidang tsb dalam suatu organisasi? Jawabannya mungkin kita ketahui bersama bahwa sedikit sekali perusahaan meluangkan waktu dan tenaga untuk melatih di bidang-bidang tersebut. Kebanyakan pelatihan yang diberikan mungkin menyangkut bidang teknikal yang menyangkut pekerjaan seseorang.
Hal tersebut bukanlah hal yang salah, skills training memang diperlukan. Namun terlebih daripada itu mempersiapkan karyawan di bidang soft skills mereka adalah kebutuhan mendasar sebuah organisasi. Karena pada akhirnya yang menjalankan perusahaan tersebut adalah manusia-ma-nusia, dan untuk dapat men-jalankan perusahaan dengan baik dibutuhkan manusia-manusia yang tangguh dengan karakter yang kuat sehingga apa pun badai yang dihadapi perusahaan, niscaya pemimpin-pemimpin dalam perusahaan tersebut akan dapat me-ngatasinya, bahkan keluar sebagai pemenang.
Os Guinnes menyebutkan sebagai berikut: “Externally, character provides the point of trust that links leaders with followers; internally, character is the part that provides the leaders’ strongest source of bearings and restraints. In many instances, the first prompting to do good and the last barrier against doing wrong are the same – character.”
Jadi, kita dapat memanfaatkan masa-masa krisis ini dengan melatih para pemimpin kita di kesepuluh bidang di atas. Dengan demikian kita mem-persiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik sesuai dengan janji Tuhan bahwa “RancanganKu adalah ran-cangan damai sejahtera untuk menuju hari depan yang penuh harapan”.
Mari berlatih untuk lebih baik.v

Recommended For You

About the Author: Reformata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *