Apakah Saya Berubah?

 Harry Puspito
(harry.puspito@yahoo.com)* KATA “perubahan” banyak digunakan oleh para caleg dan capres dalam kampanye mereka. Obama juga dengan efektif menggunakan tema peru-bahan dan dengan slogan – Cha-nge we need – secara spektakuler berhasil menjadi orang kulit hitam pertama yang merebut jabatan presiden AS pada tahun 2008. Di kantor-kantor manajemen berbi-cara tentang perubahan karena perubahan dituntut untuk survival dan growth. Para eksekutif dan DPR dalam masa menjabat keba-nyakan sudah tidak begitu banyak bicara soal perubahan.  
Pertanyaan kita, apakah para pemimpin kita yang memegang jabatan saat ini telah menolong masyarakat berubah? Sudah tentu perubahan menuju situasi yang lebih baik? Bagaimana persepsi masyarakat tentang perubahan, khususnya dalam diri mereka masing-masing? Suatu hasil survei yang dilaksanakan oleh MRI (Marketing Research Indonesia) pada Oktober 2008 di Jakarta menun-jukkan mayoritas masyarakat (85%) menyetujui pernyataan bahwa dalam satu tahun terakhir mereka merasa mengalami banyak perubahan yang terjadi dalam diri mereka ke arah yang lebih baik. Ketika pernyataan tentang peru-bahan ini diungkapkan secara negatif, yaitu tidak mengalami perubahan dalam satu tahun, secara konsisten hanya minoritas yang merasa demikian (17%).
Dalam hal apa masyarakat merasa dirinya berubah ke arah yang lebih baik akhir-akhir ini? baca selanjutnya dalam REFORMATA edisi 108

Recommended For You

About the Author: Reformata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *