Di saat tulisan ini dibuat, situasi banyak orang dan institusi di bangsa kita sedang mengalami tekanan yang berat. Kasus kriminalisasi KPK menyita perhatian masyarakat dan keadaan serta reaksi masyarakat memberikan tekanan-tekanan ke-pada instansi kepolisian, kejaksaan, tim pencari fakta dan banyak pihak lainnya juga mengalami tekanan karena kasus tersebut. Nah, dalam situasi yang menekan tersebut bagaimanakah reaksi para pihak? Tentunya beragam. Ada pihak yang terlihat sangat stres sehingga dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat melalui para reporter berita terlihat pihak tersebut memberikan jawaban yang berbeda-beda dan tidak konsisten karena konsentrasi yang terganggu atau mengalami stres berat.
Semua reaksi tersebut menyang-kut kepada tipe kepribadian sese-orang. Setiap orang bereaksi ber-beda terhadap situasi kehidupan yang dapat menimbulkan stres. Ada orang yang kurang kuat terhadap tekanan, namun di lain pihak ada orang yang bisa mengatasi teka-nan dengan lebih baik. Kardiologis, Meyer Friedman dan Ray Rosen-man mengatakan ada dua jenis kepribadian yang kita kenal. Per-tama, tipe kepribadian A, yang dikatakan biasanya sangat bersifat kompetitif, mereka bersifat tidak sabar dan melakukan segalanya dengan cepat bahkan cenderung memiliki tujuan-tujuan yang kurang realistis.
Sebaliknya ada tipe kepribadian B yang umumnya bersifat lebih ’easy-going’. Tipe B biasanya lebih toleran kepada hal-hal yang ber-sifat ’non-compliance’. Namun tidak berarti tipe B adalah orang-orang yang malas dan tidak berse-mangat. Mereka bisa saja mem-punyai semangat dan ambisi seperti orang-orang tipe A, namun mereka merasa yakin dan aman. Mereka bisa bersikap santai dan tidak memiliki keinginan kronis untuk melawan waktu. Mereka bergerak maju melalui tehnik bekerja dengan kesabaran dan keteraturan. Jadi kalau orang-orang tipe A bisa mencapai tingkatan ’burn-out’ atau kelelahan fisik yang sangat, maka orang tipe B tetap bergerak dengan sabar dan ter-atur. Nah, apakah Anda termasuk orang tipe A atau tipe B? Waspa-dalah, kalau Anda tipe A belajarlah untuk mengurangi beban Anda. Cobalah sedikit lebih rileks. Untuk tipe B, Anda juga bisa belajar dari tipe A mengenai kecepatan dan keinginan kuat mereka.
Sekarang mari kita lihat beberapa sumber stres pada umumnya. Sumber stres tersebut bisa berhu-bungan dengan pekerjaan, keluarga atau bersifat pribadi. Sumber stres yang berasal dari pekerjan misalnya hubungan yang buruk dengan atasan, tekanan wak-tu, kurang pengarahan dari atasan, beban pekerjaan yang terlalu berat atau bahkan terlalu ringan dan sebab-sebab lainnya. Sedangkan sumber stres yang berasal dari keluarga bisa saja karena hubungan yang tidak memuaskan dengan pasangan, kesulitan berkomunikasi, kurangnya waktu bersama keluarga dan lain-lain. Sumber stres ada juga yang bersifat pribadi misalnya harga diri yang rendah, pikiran pesimis dan negatif, perfeksionisme dan lain-lain penyebab. Kenalilah, sumber stres Anda sehingga Anda bisa mengatasi-nya dengan lebih baik.
Rekan pemimpin, jadi kita sudah membahas bahwa tekanan akan menimbulkan stres. Bagaimanakah mengatasi stres secara efektif? Sebenarnya hal ini merupakan pilihan Anda. Dalam menghadapi tekanan Anda bisa memilih untuk menjadi stres atau mengarahkannya kepada hal-hal yang positif sehingga Anda mampu mengatasi tekanan tersebut dengan lebih baik.
Sebuah penelitian terkini terha-dap para eksekutif menggali bebe-rapa strategi yang paling sering dipergunakan oleh para eksekutif dalam mengatasi stres akibat pekerjaan. Berikut ini adalah cara-cara tersebut:
1. Membangun daya tahan de-ngan gaya hidup sehat. Anda mungkin sering mendengar ini, makanlah makanan bergizi secukup-nya, hindari merokok, dan minum minuman keras. Dalam ketegangan Anda ambillah waktu untuk pribadi, pergilah mengerjakan hobi Anda yang sudah lama Anda tinggalkan, misalnya berkuda atau mendaki gunung. Sediakan waktu untuk recharge diri Anda (treat yourself) dengan membaca buku atau pergi menonton ke bioskop. Bacalah kitab suci dan bersekutu-lah dengan Tuhan Anda sebanyak mungkin.
2. Memisahkan dan memilah antara kehidupan di rumah dan tempat kerja. Bekerjalah dengan optimal di kantor, namun kalau Anda sudah di rumah jangan pikirkan pekerjaan Anda lagi. Anda bisa kembali esok hari ke kantor dan meneruskannya.
3. Berolahraga secara teratur. Anda tahu bahwa tubuh Anda memerlukan gerak dan perlu dilatih untuk kesehatan dan daya tahan yang lebih baik.
4.Membicarakan masalah de-ngan rekan kerja. Ambillah waktu khusus untuk ’sharing’ mengenai pekerjaan Anda dan pekerjaan bersama dengan rekan kerja Anda. Libatkan mereka untuk bersama-sama mencapai tujuan perusahaan dan tujuan Anda. Berikan enerji positip pada rekan Anda tersebut yang memung-kinkan dia mendukung dan membantu Anda.
5. Membicarakan masalah dengan pasangan atau sahabat. Anda memerlukan ’support sis-tem’ di rumah Anda. Berbicaralah dengan pasangan untuk saluran ketegangan Anda disalurkan sehingga Anda menjadi lebih rileks. Carilah sahabat yang mau men-dengarkan keluh kesah Anda atau bisa juga Anda mendengar-kan sahabat Anda dan memban-tunya. Saling mendukunglah dalam menghadapi masalah-masalah Anda.
6. Menganalisis dan mengubah strategi dalam menangani masa-lah. Sering kali Anda perlu meng-ubah halauan dan strategi Anda, buatlah variasi dan tantangan baru yang lebih menarik tanpa mengorbankan tujuan utama Anda.
Nah rekan pemimpin, raihlah kerja optimal dengan tetap berkembang sekalipun di dalam tekanan. Ingatlah bahwa Anda adalah umat pemenang. Ranca-ngan Allah bagi Anda adalah rancangan damai sejahtera untuk menuju hari depan yang penuh harapan. Pegang janji-Nya dan berusahalah. Dengan beberapa tips dari tulisan di atas, penulis yakin Anda semua adalah pe-mimpin yang tetap akan berkem-bang sekalipun banyak tekanan.v