Seorang yang pernah mengalami anugerah Tuhan seharusnya tidak mungkin bersikap masa bodoh terhadap penderitaan orang lain. Dari hati yang sudah dijamah Tuhan pasti muncul kasih sejati. Itulah hakikat iman Kristen yang sejati.
Hari ini banyak orang yang mengaku beragama Kristen, namun karena hatinya belum pernah dijamah Tuhan Yesus, ia bisa saja menjalankan berbagai peraturan gereja dan bahkan giat dalam kegiatan pelayanan, tetapi hatinya tidak sungguh-sungguh mengerti isi hati Tuhan. Akibatnya pelayanan yang dilakukannya semata-mata kegiatan dan tidak bermotivasi sedikit pun untuk menolong orang lain bertemu Kristus. Lebih celaka lagi, ia hanya tahu menghakimi orang lain yang dengan tulus, oleh karena kasih Allah, melayani sesama dengan sepenuh hati.
Apa saja yang kubaca?
Yesus sudah pernah digugat oleh para pemimpin agama karena menyembuhkan orang pada hari Sabat, tetapi Ia membungkamkan mereka dengan kebenaran (13:10-17). Kini di 14:1-6, mereka sekali lagi melihat Yesus melakukan mukjizat dengan menyembuhkan orang yang busung air pada hari Sabat. Yesus menantang mereka untuk menunjukkan bahwa menyembuhkan seseorang pada hari Sabat adalah salah atau dosa (3). Bungkamnya mereka menunjukkan bahwa mereka tidak dapat membantah Yesus (4a). Tetapi, sayang mereka tidak mau mengakui kesalahan mereka. Yesus kemudian menunjukkan bahwa sikap mereka adalah egois, karena kalau yang perlu pertolongan adalah anak mereka atau ternak mereka, pasti mereka akan menolongnya walau itu hari Sabat (5). Sekali lagi mereka mengeraskan hati dengan berdiam diri (6).
Apa pesan yang kudapat?
Pelajaran:
Sayang sekali seorang yang mengaku pemimpin agama namun tidak mengerti bahwa hukum Sabat diberikan untuk kepentingan dan kebaikan umat Tuhan.
Sungguh menyedihkan hati, melihat kekerasan-kepalaan mereka: tidak mau mengakui kesalahan mereka, apalagi bertobat.
Hal ini membuktikan hati mereka belum pernah dijamah kasih Tuhan sehingga tidak mampu mengasihi orang lain. Mereka hidup semata-mata untuk diri sendiri.
Perintah:
Beri diri kita dijamah Tuhan agar kita mampu mengasihi Dia dan sesama kita.
Peringatan:
Jangan kita munafik, memakai kedok agama supaya terlihat saleh, padahal sesungguhnya hati kita egois.
Apa responsku?
Bersyukur:
Perikop ini membuatku mawas diri, jangan-jangan aku selama ini hanya sok suci tanpa sungguh-sungguh menghayati kasih Kristus apalagi mempraktikkannya bagi orang lain.
Berdoa:
Untuk diri sendiri: Tuhan jamahlah aku agar kasih-Mu memampukan aku mengasihi sesamaku dengan tulus.
Bagi para pemimpin Kristen, agar mereka menjadi teladan dalam mengasihi sesama, seperti Tuhan Yesus yang peduli pada orang-orang yang menderita.
Melakukan sesuatu:
Aku mau mengasihi orang-orang yang bekerja di sekelilingku dengan memedulikan kebutuhan hidup mereka dan memperkenalkan mereka pada Kristus lewat mulut bibirku dan kesaksian hidupku.
Bandingkan dengan “Santapan Harian”, tanggal 15 Februari 2007
Ditulis oleh Hans Wuysang
Daftar Bacaan Alkitab
15 –28 Februari 2007
15. Luk 14:1-6
16. 14:7-14
17. 14:15-24
18. 14:25-35
19. 15:1-10
20. 15:11-32
21. 16:1-9
22. 16:10-18
23. 16:19-31
24. 17:1-10
25. 17:11-19
26. 17:20-37
27. 18:1-8
28. 18:9-17