
Dalam dunia yang diperbudak oleh dosa, salah satu dosa adalah haus kekuasaan. Bangsa-bangsa yang besar saling memperebutkan siapa paling berkuasa sehingga yang lemah dan kalah harus tunduk dan menghormati yang paling hebat.
Asyur, sang adikuasa sudah melemah, dua bangsa, Mesir dan Babel, bangkit memperebutkan kedudukan adikuasa tersebut. Dalam catatan sejarah dunia, Babel mengalahkan Mesir dalam pertempuran dashyat di Karkemis pada tahun 605 sM. Kelak Babel yang menjadi adikuasa, akan dihancurkan juga oleh bangsa lain. Di balik semua ini, Tuhan menyatakan kedaulatan-Nya atas semua kearogansian bangsa-bangsa yang menganggap diri adikuasa!
Apa saja yang kubaca?
Ay. 1 menjadi pengantar untuk ps 46-51, nubuat penghukuman bagi bangsa-bangsa.
Ay. 2a menjadi pengantar untuk ps 46, nubuat penghukuman untuk Mesir.
Ay. 2b nubuat ini disampaikan ketika Mesir sedang dikalahkan Babel dalam pertempuran di Karkemis.
Ay. 3-12 Nubuat ini memiliki struktur sejajar a- b c a’-b’.
a Mesir ditantang untuk melawan Babel (3-4).
b Mesir akan melarikan diri dari Babel (5-6).
c Dosa Mesir: kesombongan menganggap diri adikuasa (7-8).
a’ Mesir ditantang untuk menggunakan sekutunya Etiopia, Put, Lidia melawan Babel (9).
b’ Mesir akan dihancurkan oleh Babel sebagai hukuman Allah atas mereka. Mesir tidak akan dapat menyelamatkan diri dari penghukuman itu, bangsa-bangsa lain akan melihat kehancuran mereka (10-12).
Apa pesan yang kudapat?
Pelajaran:
1. Nubuat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan berdaulat atas bangsa-bangsa di dunia ini, sama seperti Tuhan berdaulat atas Mesir.
2. Tuhan adil; Ia akan membalaskan setiap perbuatan jahat dengan setimpal.
3. Kesombongan satu bangsa menjadi tanda kehancurannya.
Peringatan:
Jangan ada satu bangsa pun merasa diri paling hebat, adikuasa, sehingga bertindak sewenang-wenang.
Apa responsku?
Bersyukur: Karena tidak ada alasan bagiku untuk menyombongkan diri. Semua kekuatan dan keperkasaan semata-mata dari Tuhan. Kalau aku lemah, justru semakin bersandar pada Tuhan.
Berdoa: Untuk bangsaku dan pemerintahku agar tidak arogan dan menjaga gengsi semata-mata, namun kenyataan di dalam amburadul.
Melakukan sesuatu: Sebagai warga negara yang baik aku mau dan harus mendoakan, ikut berpartisipasi dengan pemerintah dan rakyat dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera agar Tuhan memberkati dan bukan menghukum bangsaku.
Bandingkan dengan “Santapan Harian” 22 September 2007
Ditulis oleh Hans Wuysang
Daftar Bacaan Alkitab 16 -30 September 2007
16 Kisah 26:19-32
17 27:1-13
18 27:14-26
19 27:27-44
20 28:1-16
21 28:17-31
22 Yeremia 46:1-12
23 46:13-28
24 47:1-7
25 48:1-20
26 48:21-47
27 49:1-6
28 49:7-22
29 49:23-33
30 49:34-39