Memang, salah satu aspek yang menantang pada posisi kepemimpinan adalah bagaimana kita menghadapi orang yang berbuat kesalahan. Namun, kalau kita bisa menjaga fokus kita untuk memperbaiki kesalahan tersebut dan tidak sibuk menyalahkan, maka segala sesuatunya dapat berubah secara dramatis. Jadi, seharusnya kita menjaga fokus kita untuk memperbaiki kesalahan sehingga kita bisa membangun sumber daya manusia dengan baik di dalam suatu organisasi.
Keahlian dalam berkomunikasi dengan orang yang berbuat kesalahan akan membantu kita untuk membangun rasa percaya dan keyakinan yang lebih besar bagi karyawan. Kita juga akan mendapat lebih banyak respek dari anggota tim kita. Hal itu dapat mempertahankan pegawai akan meningkatkan motivasi untuk mencapai hasil yang lebih baik. Jadi, bagaimana Anda mengatasi suatu kesalahan yang terjadi di organisasi Anda? Ada lima langkah sederhana yang perlu kita pegang dalam menghadapi kesalahan-kesalahan yang dilakukan para pegawai kita.
1. Dapatkan fakta-fakta tentang kesalahan itu
Penting sebagai pemimpin kita mendapatkan gambaran tentang apa yang sebenarnya terjadi. Untuk itu carilah informasi mengenai kronologis kejadian dan mengapa hal itu terjadi. Penting bagi Anda untuk mendapatkan bukti-bukti atau fakta-fakta yang menyebabkan kesalahan itu terjadi. Hati-hati juga dalam misi mencari fakta ini, karena kalau kita mulai bertanya dan mengumpulkan bukti tentang apa yang terjadi di sekitar kesalahan itu, banyak orang bisa menjadi marah, seringkali mereka memberikan pemikiran dan bukan menyatakan bukti-bukti apa yang sebenarnya terjadi. Jadi bertanyalah secara bijak dan tanyakan kepada pihak yang tepat. Ingatlah untuk tidak hanyut kedalam emosi Anda waktu mengumpulkan bukti-bukti ini.
Pikirkan apa yang akan Anda katakan sebelum mereka datang menghadap Anda. Kalau Anda tidak memikirkannya dengan seksama, akhirnya yang kita lakukan adalah sekadar memberikan reaksi daripada secara positif memecahkan suatu situasi. Kalau Anda fokus kepada tugas sebagai pemimpin yaitu untuk membangun pegawai kita dan membuat mereka sukses, maka jalan keluarnya pasti akan lebih baik. Menurut Anda, kalau seseorang berbuat kesalahan, apakah mereka tahu bahwa mereka berbuat kesalahan? Kalau Anda mengacaukan sesuatu atau kita melakukan sesuatu yang salah, biasanya tidak lama kemudian kita akan menyadari bahwa kita berbuat salah. Bukankah begitu? Jadi, Anda tidak perlu menunggu seseorang menunjuk hidung Anda dan berkata, “Anda bersalah!”. Oleh sebab itu, pikirkan sebelum orang itu menghadap, bagaimana Anda ingin memulai pembicaraan itu dan bagaimana Anda mengatasi hal itu.
seseorang yang dipanggil biasanya mereka tahu kalau mereka di panggil untuk membicarakan tentang kesalahan yang sudah dibuat. Kita harus tahu bahwa biasanya mereka sedikit gelisah, prihatin dan mungkin sedikit takut. Jadi, langkah ketiga – Anda menentukan suasananya dan Anda perlu menenangkan pegawai tsb. Bagaimana Anda melakukannya? Anda bisa menyambut mereka dengan ramah misalnya dengan ucapan selamat pagi. “Selamat pagi Lusi”, atau, “Selamat pagi Danto, mari masuk, apakah Anda mau secangkir kopi?” Duduklah bercengkerama.
Pastikan Anda menjaga fokus untuk memperbaiki kesalahan, bukan untuk menyalahkan. Kita perlu secara kreatif di tahap ini menghubungkan pembicaraan kita dengan kesalahannya. Anda bisa membicarakan apa yang terjadi. Anda mendapatkan fakta tentang hal itu dan dengan diskusi sederhana dan kreatif dengan orang tsb, tanyakan dengan cara apakah kita dapat memastikan bahwa kesalahan itu tidak akan terjadi lagi? Adakah sesuatu yang berbeda yang dapat dilakukan di kemudian hari, apa yang kita pelajari dari suatu kesalahan?
Misalnya kita daapt mengatakan “Danto, sebagai akibat kejadian ini, keadaan menjadi tidak menyenangkan, apa yang kita dapat pelajari dari kejadian ini?”, atau ” Lusi, kalau kita bisa mengulangi dan melakukannya lagi, berdasarkan pengalaman Lusi, apa yang akan Lusi lakukan secara berbeda?” Kemudian cari jawaban atas pertanyaan itu. Fokusnya sekarang beralih dari menegur dialihkan kepada perkembangan ke depan dan bagaimana kita mencegah itu terjadi lagi di masa depan.
Pertemuan sudah selesai. Anda sudah membicarakan beberapa hal di mana Anda berkonsentrasi untuk memperbaiki kesalahan dan untuk terus maju dan tidak saling menya-lahkan. Jangan sampai pertemuan berakhir tanpa mengekspresikan keyakinan kepada orang tsb. Mereka anggota tim Anda, dan asumsinya mereka bekerja dengan baik dan mereka berbuat kesalahan, bagai-mana Anda akan mengembalikan semangat mereka? Bagaimana Anda meyakinkan rasa percaya dan keyakinan kepada mereka? Anda bisa memberi tahu mereka bahwa Anda yakin dan mempercayai mereka. Misalnya dengan mengatakan “Lusi, saya tahu bahwa salah satu kekuatan Anda adalah kreativitas. Anda sudah melakukan proyek ini dengan beberapa ide baru dan inovatif merupakan bukti nyata bahwa Anda kreatif dan Andalah orang yang tepat untuk pekerjaan ini. Saya juga tahu Anda sudah bekerja keras untuk menyelesaikan proyek ini, terus tingkatkan kemampuan kreatif itu dan selesaikan pekerjaan ini secara tepat waktu. Anda yang akan membuatnya berhasil”.
Rekan pemimpin yang budiman, bayangkan apa yang akan terjadi dengan skenario di atas dibandingkan kalau Anda memanggilnya, menegur keras bahkan membentaknya. Hasilnya pasti tidak akan menyenangkan, dan sulit diharapkan akan meningkatkan kualitas kerja. Selamat berkomunikasi untuk memperbaiki kesalahan di tempat kerja.v