Awali Tahun Baru Dengan Manajemen Waktu

Raymond Lukas

SAYA membaca sebuah catatan yang sumbernya ‚unknown‘.  Hal  menarik dari catatan tadi, adalah pertanyaan, jika seseorang hidup selama 72 tahun  bagaimanakah dia menghabiskan masa hidupnya? Ternyata jawabannya sangat mengejutkan, yaitu sebagai berikut: 6 tahun untuk makan, 11 tahun dipakai untuk bekerja, 5,5 tahun mandi dan berpakaian, 3 tahun belajar, 6 tahun menunggu, 8 tahun hiburan, 3 tahun membaca, 2 tahun mengkritik, 3 tahun omong kosong, 24 tahun tidur, dan hanya 6 bulan orang menggunakan waktunya untuk memuji Tuhan (Worshipping God)

Catatan tersebut sangat menemplak saya. Di usia saya yang baru 55 tahun ini berapakah waktu yang saya pergunakan untuk kegiatan produktif? Berapakah waktu yang saya pakai untuk memuliakan Tuhan. Saya memohon kepada Tuhan untuk diberikan kemampuan mengelola sisa hidup saya dengan efisien dan efektif. Bagaimana dengan Anda?

Memasuki tahun 2012, hal diatas menjadi perhatian utama saya. Kita mungkin sudah menuliskan tujuan-tujuan hidup kita di tahun-tahun yang lalu, namun mempergunakan waktu mungkin belum menjadi prioritas kita. Nah, sekarang waktunya untuk memperbaiki komitmen kita. Jadi, dalam menetapkan tujuan-tujuan tahun 2012, masukkanlah unsur manajemen waktu, sehingga kita mempunyai acuan un-tuk melakukan time management dengan lebih baik.

Bagaimanakah ma-najemen waktu yang efektif? Menurut Mu-sa, dalam Mazmur 90 : 10, 12, „Hari-hari hidup kita ada-lah 70 tahun, dan kalau kita kuat, 80 tahun; namun diisi hanya dengan bekerja dan penderitaan; karena waktu cepat berlalu, dan kita akan pergi. Jadi ajar kami menghitung hari-hari, dimana kami memperoleh hati yang bijaksana“. Musa melihat bagaimana orang Israel berputar-putar dipadang gurun tanpa tujuan. Padahal Tuhan memiliki tujuan dalam hidup kita seperti dikatakan dalam Pengkhotbah 3:10: „Aku melihat tujuan-tujuan Ilahi diberikan kepada anak-anak manusia“. Jadi sangat penting kita menghitung hari-hari kita dan memperoleh hati yang bijaksana untuk mempergunakan waktu tersebut secara hati-hati. Manajemen waktu memegang peranan sa-ngat penting. Manajemen waktu biasanya terdiri dari 3 bagian, yaitu:

1.Mempelajari penggunaan waktu dan perencanaan waktu.

Sebuah pengamatan atas bagaimana  kita menggunakan waktu akan memberikan gam-baran tentang pola penggunaan waktu kita. Tanyakan kepada diri bagaimana kita menggunakan waktu  dan apakah pola ter-sebut sudah cukup baik. Apa yang akan dilakukan kalau ternyata penggunaan waktu kita sangat tidak efisien? Jadi, perlu memikirkan hal apakah yang dapat kita lakukan secara lebih baik dalam mengatur peng-gunaan waktu kita. Selanjutnya, bagaimana kita mengatur waktu kita setiap hari akan menentukan pencapaian tujuan-tujuan kita. Rencanakan penggunaan waktu Anda setiap hari. Sempatkan 10 menit setiap hari untuk merencanakan aktivitas ha-rian. Buat daftar ‘things to do’ setiap hari, lalu tentukan prioritasnya. Tanyakan: “Apa yang saya lakukan hari ini yang akan membawa saya lebih dekat kepada tujuan saya?” Selanjutnya, segera keluarkan ak-tivitas yang tidak membawa Anda le-bih dekat kepada tujuan Anda. Tulis-kan langkah-langkah bagaimana Anda akan mengeluarkan aktivitas yang bukan prioritas Anda.

2. Tentukan prioritas Anda.

Hukum Pareto mengingatkan kita bahwa 80% dari keberhasilan kita ditentukan hanya oleh 20% dari apa yang kita lakukan.  Jadi, konsentrasikan usaha Anda pada 20% hal-hal penting yang harus Anda lakukan.  Untuk menentukan prioritas tersebut Anda bisa mengelompokkan „things to do list” menjadi empat kelompok yaitu: A. Urgent and important – artinya aktivitas ini memerlukan perhatian utama Anda dan harus diberikan prioritas utama;  B. Not urgent but important. Aktivitas ini digolongkan tidak urgent, tetapi sangat penting untuk memuluskan semua usaha Anda kedepannya. Misalnya usaha-usaha pencegahan, pe-rencanaan, dan membangun hubungan. Hal-hal yang penting sekarang ini, akan menjadi hal yang urgent dikemudian hari;  C. Urgent but not important. Kalau ada waktu, Anda dapat melakukan aktivitas ini. Namun Anda dapat juga mendelegasikan hal-hal ini kepada orang lain;  D. Not urgent and not important. Aktivitas dalam katagori ini dapat ditunda, di delegasikan, diabaikan, atau diacuhkan sama sekali. Jadi, tidak perlu membuang waktu untuk aktivitas di kelompok ini.

3. Melakukan scheduling.

Penting bagi kita melakukan scheduling atas aktivitas yang sudah kita tentukan. Cara sederhana untuk scheduling, adalah dengan menentukan action steps untuk melaksanakan tujuan-tujuan kita, kemudian kita tentukan kapan kita akan melakukannya, dan berapa lama waktu yang diperlukan. Jadi Anda bisa juga menentukan deadline untuk setiap aktivitas.

Rekan pengusaha kristiani yang budiman, mari kita masuki tahun 2012 dengan semangat baru, dimana kita melakukan manajemen waktu yang baik. Semuanya untuk kemuliaan nama Tuhan, amen. Kita pasti bisa. 

Recommended For You

About the Author: Reformata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *