Khotbah Populer

Waktu

Fri, 15 March 2013 - 14:58 | Dilihat : 5481
Tags : Artikel Tahun Baru Tahun Baru

Terkait


 Pdt. Bigman Sirait

Detik ke menit, menit ke jam, jam ke hari, minggu, tahun dan seterusnya, menunjuk kepada satu istilah, yakni waktu atau masa.  Setiap orang yang hidup menikmati waktu yang sama.   Setiap yang masih ada di kesementaraan juga sudah melampauinya.  Tetapi mengertikah orang tentang waktu yang sebenarnya, waktu yang sejatinya seperti apakah dia.

Waktu: Kuantitas dan kualitas
Waktu, bukan sekadar sebuah bilangan kuantitas,  waktu juga berbicara soal kualitas.   Soal waktu, Alkitab menggunakan istilah, “kronos” dan “kairos”; Horizontal dan vertical. “Kronos” menunjuk pada waktu yang berjalan/kronologi, berhubungan dengan jam, bulan, dan tahun. “Kronos” adalah siklus waktu yang biasa.  Sementara “Kairos” lebih mengacu pada waktu itu adalah kesempatan atau momentum.  Jika kesempatan itu sudah berlalu, maka dia betul-betul telah lenyap dan tak mungkin kembali lagi.
Banyak orang tua menghabiskan banyak waktu dengan anak-anaknya.  Namun teramat disayangkan waktu yang “terbuang” banyak itu justru tidak membuat orangtua dan anak itu menjadi mesra.  Yang terjadi justru, banyak sekali pertemuan mereka di waktu yang sama panjangnya namun justru mendatangkan pertengkaran dan perkelahian yang sama banyaknya.  Orangtua-anak tidak menikmati kebersamaan di panjangnya waktu yang dihabiskan.  Secara kuantitas keduanya memiliki waktu yang banyak, tapi tidak secara kualitas.  Berbeda dengan sebagian orangtua lainnya, diantara mereka memiliki waktu yang lebih sedikit namun memanfaatkan waktu itu dengan cara yang amat bertanggungjawab.    Memanfaatkan waktu dengan cara yang tepat.  Al-hasil, hubungan orangtua-anak menjadi sangat bagus.  Bukan saja dalam artian waktu kuantitas, tapi waktu yang dilalui pun berkualitas.
Begitu jugalah hidup kita dalam melayani Tuhan.  Melakukan seluruh kegiatan pelayanan seyogyanya bukan sekadar kuantitas (banyaknya/lamanya), tapi juga harus berkualitas (ada hasil).  Karena yang berkualitas itu yang mampu ada dan mengada dalam jangka waktu lebih lama.  Tapi yang sekadar kuantitas, justru akan ditelan oleh waktu, habis dan tidak abadi.  Contoh yang jelas adalah para legendaris musisi dan pencipta lagu. Beethoven salah satunya, lagu yang dicipta telah berumur ratusan tahun, tapi masih dimainkan orang.  Berbeda sama sekali dengan lagu-lagu masa kini yang hanya seumur jagung.  Lagu berkualitas niscaya akan ada dalam jangka waktu yang lama.

Waktu: Perenungan dan tindakan
Perenungan adalah hal yang penting, tapi tindakan (action) juga tak kalah penting.  Untuk bertindak pun orang perlu untuk sejenak melakukan perenungan. Sebab hampir tak mungkin orang bisa  melakukan ini dan itu tanpa berhitung terlebih dahulu.  Yesus pun memandang perhitungan sebagai hal penting. Misal, jika orang tahu akan menghadapai musuh 10.000, adalah hal bodoh jika dia  membawa pasukan hanya 5000.  Karena itu perlu pemikiran dan perenungan, jika menghadapi musuh 10.000, maka harus membawa pasukan 20.000.  Tapi tidak berhenti sampai kepada perenungan. Merenung bukan apa-apa tanpa adanya tindakan nyata.
Waktu menjadi perpaduan menarik antara kuantitas dan kualitas.  Antara perenungan dan tindakan haruslah seimbang di dalam hidup, baru waktu itu dapat menjadi waktu yang bermutu.  Yesus hidup lebih pendek umurnya dari kebanyakan orang.  Tapi berbicara karya, berbicara apa yang dikerjakan Yesus, sebenarnya kita tidak ada apa-apanya.  Apalagi kalau menghitung jumlah pelayanan-Nya  yang dilakukan tidak lebih dari tiga setengah tahun.  Jam pelayanan orang mungkin lebih banyak, tapi hasilnya akan sangat jauh berbeda. Karena itu keseimbangan selalu menjadi kata kunci penting dari seluruh apa yang dikerjakan kalau mau hidup menjadi hidup bermutu.

Waktu: Peristiwa dan makna
Peristiwa tanpa makna adalah celaka yang luar biasa, tapi peristiwa dengan makna itu sejarah yang besar.  Peristiwa tanpa makna tak berarti apa-apa. Peristiwa yang punya makna itulah sejarah.  Karena itu orang harus membuat sejarah di dalam hidup.  Melukis hidup itu mulai dari sekarang, terus-menerus di kehidupan, sehingga hidup dapat  menjadi sebuah sejarah yang layak dikenang, yang layak diceritakan turun temurun kepada anak cucu kita. Namun demikian apa yang dikerjakan di dalam waktu pun harus dipikirkan.
Waktu terus bergulir dengan begitu cepat. Dia akan terus bergerak, kalau orang yang ada di dalamnya lambat, maka akan kehilangan momentum.  Jika lambat orang tidak akan bisa melakukan apapun.  Maka harus cepat dan lebih cepat lagi.  Hidup itu hanya sekali, begitu juga dengan waktu, juga berjalan satu kali dan tidak bisa diulang lagi.  Camkan dan pikirkan hal bermutu apa yang hendak dikerjakan adalah kunci.  Karena satu waktu orang akan masuk dalam pilihan dan di situ, di jalur itu dia akan terus berjalan.  Maka hidup bisa  menjadi kesukacitaan terus menerus, tetapi sebaliknya, karena pilihan hidup juga dapat menjadi kedukaan yang terus menerus.   

Waktu: Pertarungan dan kemenangan
Dalam hidup ini sejatinya setiap orang sedang bertarung.  Setidaknya setiap orang harus bertarung dengan diri, bertarung melawan dosa.  Tetapi jika semua orang bertarung, pertanyaannya adalah apakah kita sudah menjadi pemenangnya?  Sebab jikalau orang hendak menang, maka dia harus bertarung, dan kalau bertarung maka harus menjadi pemenang.  Jikalau waktu itu cuma sekadar sebuah pertarungan, lalu di mana letak kemenangannya?  Untuk itu waktu harus menjadi sebuah pertarungan sekaligus kemenangan.  Itu yang harus orang kerjakan di dalam hidupnya, sehingga dari waktu ke waktu dapat menciptakan kemenangan demi kemenangan di dalam seluruh aspek kehidupan.  Dengan begini orang Kristen dapat menjadi kuat.  Orang Kristen menjadi tangguh, bisa lolos dari persoalan pergumulan hidup dan mampu merasakan, mengalami, dan memiliki sukacita yang sejati dalam hidupnya.
Orang Kristen seyogyanya dapat menjadi model dalam jaman.  Orang Kristen harus menjadi ekspresi dari kasih Tuhan di dalam kehidupan.  Hidup orang-orang Kristen hendaknya mampu menjadi sebuah fakta yang tidak bisa dibantah, sehingga semua orang berkata: “Benar, jadi Kristen itu hebat…  Benar, jadi Kristen itu luar biasa!”  Waktu adalah pertarungan yang harus dimenangkan.  Dan pertarungan itu ada pada masing-masing kita dengan pergumulan, dengan apa yang dihadapi, di manapun kita ada, entah sebagai guru, pekerja, siswa, semua kita sedang bertarung untuk menjadi pemenang.
Menjalani waktu memang hal yang tidak mudah, tapi bersama Allah, niscaya semua itu menjadi mudah.  Dalam waktu yang berjalan Tuhan selalu menyertai. Di waktu-waktu yang ada Tuhan selalu bersama, karena memang itu adalah janjia-Nya.  “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu  senantiasa sampai kepada akhir zaman”( Matius 28:20).  Karena itu orang Kristen tidak punya alasan untuk takut, untuk tidak progress dalam kehidupan.
(disarikan dari Khotbah Populer oleh Slawi)

Lihat juga

Komentar


Group

Top