Tolong Kami Membangun Integritas

Raymond Lukas

INTEGRITAS, memang bu-kan sesuatu yang mudah untuk dimiliki seseorang. Purwadarminta dalam Kamus Bahasa Indonesia mengartikan integritas sebagai suatu kebulatan; keutuhan, kejujuran; penyatuan supaya menjadi suatu kebulatan atau menjadi utuh. Jadi integritas memiliki pengertian yang mendalam untuk kita sebagai pemimpin bisa melakukan hal yang benar dalam kondisi apa pun. Baik didalam kondisi orang lain bisa melihat kita, di mana kita sedang menjadi perhatian  maupun dalam kondisi di mana kita tidak bisa dilihat orang lain. Integritas yang tinggi menuntut para pemimpin untuk  bersifat terbuka dan jujur. Tidak memiliki jadwal yang tersembunyi dan menepati kata-kata serta komitmen tanpa memerlukan kontrak resmi, jadi kata-kata adalah ikatannya.  Wow, bukan hal yang mudah bukan?
Saya merasakan dan mengalaminya bahwa dalam menerapkan integritas kita diperhadapkan pada kondisi yang sangat sulit di mana kita harus memilih yang terbaik dari dalam hati kita yang terdalam untuk kita berikan kepada orang lain dan kepada diri kita sendiri. Esensinya kita dituntut benar di hadapan Tuhan, benar dengan diri sendiri dan benar dalam tindakan.  Seringkali saya diperhadapkan pada pilihan-pilihan tersebut dan saya salah memilih. Saya melakukan hal yang salah dan tidak ber- intergritas.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara akhir-akhir ini, kepada kita banyak dipertontonkan kejadian-kejadian yang disebabkan oleh rendahnya integritas seseorang. Masalah korupsi misalnya, di mana pejabat publik mempermainkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)  untuk kepentingan pribadi atau kelompok sehingga rakyat dirugikan dalam jumlah yang sangat teramat besar dari segi besaran dan dampak. Akibatnya pembangunan dan kegiatan sektor rill terhambat bahkan berhenti total karena tidak tersedianya dana anggaran akibat dikorupsi besar-besaran secara terstruktur dan  sistematis. Belum lagi para koruptor kakap yang sudah terbukti melakukan korupsi besar-besaran namun ternyata masih bisa bebas atau pun kabur keluar negeri tanpa ada usaha negara untuk menangkap mereka. Hal ini tentunya menambah kekaburan batas-batas integritas sehingga orang menjadi berkompromi dengan pengertian integritas dan masuk dalam putaran pesta pora korupsi. Karena mereka berpikir, kalaupun mereka sampai tertangkap mereka bisa menyewa jasa pengacara terbaik dan termahal yang sanggup membebaskan mereka dari jerat hukum. Atau pun kalau sampai harus masuk penjara, mereka tinggal mengubah kamar sel  menjadi apartemen mewah lengkap dengan fasilitas hiburan yang paling mahal dan cangggih untuk dinikmati. Kalau mereka mau jalan-jalan keluar penjara atau bahkan keluar negeri, ya tinggal menyuap penjaga penjara untuk bisa bebas berlibur selama beberapa hari, lalu kembai lagi. Kalau mau makan enak, tinggal order delivery dari restoran terbaik. Mudah bukan?
Tidak kalah seram kejadian di dalam dunia usaha, bagaimana pemilik perusahaan bisa memakai dengan seenaknya uang perusahaan dengan alasan ‘CSR/Corporate Social Responsibility’ ataupun sumbangan/donasi namun notabene menggunakan dana-dana tersebut untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Hal ini juga merupakan pelanggaran integritas di tingkatan tertinggi dalam dunia usaha yaitu pemiliknya. Sehingga tindakan mereka tersebut juga menyisakan pelanggaran integritas lainnya di level berikutnya yaitu para profesional atau pun keluarga serta orang kepercayaan yang ditunjuk sebagai pengelola perusahaan. Mau tidak mau, para profesional dan pengelola ini harus menutupi tindakan yang dilakukan para pemilik dengan menghilangkan jejak pemakaian dana perusahaan tersebut dengan dokumen-dokumen yang ‘terpaksa’ dipalsukan untuk membuat justifikasi pemakaian dana. Miris bukan? Karena sering kali para profesional kristiani juga terlibat dalam lingkaran ini.  Hal ini tentunya bukan contoh yang baik, terlebih lagi jika bawahan kita tahu bahwa kita melakukan pelanggaran integritas. Istilahnya “Lu sendiri saja berbohong, apalagi kita sang bawahan”.
Rekan pemimpin, untuk itulah penting bagi setiap pemimpin kristiani untuk belajar membangun integritas pribadi yang kuat sesuai dengan yang Tuhan inginkan. Salah satu tindakan yang paling efektif untuk hidup dalam integritas yang tertinggi menurut Alkitab, tentunya melalui kuasa Roh Kudus yang hidup di dalam kita. Oleh sebab itu setiap pemimpin kristiani harus mengundang Roh Kudus dalam hidupnya, menjadikan Roh Kudus sebagai ‘autopilot’ yang akan membawa kita dalam roh kebenaran. Seperti dikatakan dalam Yohanes 16: 13 a, “Akan tetapi apabila Ia sudah datang yaitu Roh Kebenaran, maka Ia pun akan membawa kamu kepada segala kebenaran’. Luar biasa bukan? Dengan hadirnya Roh Kudus dalam diri kita dan memimpin kita maka Ia kan membawa kita kepada segala kebenaran. Jadi bukan kepada satu kebenaran, dua kebenaran, tiga kebenaran, empat kebenaran atau pun sebahagian kebenaran, 30 % kebenaran atau 70% kebenaran namun Ia akan memimpin kita secara utuh mencapai 100% kebenaran, yaitu segala kebenaran itu.
Apakah tanda bahwa kita sebagai pemimpin kristiani memiliki Roh Kudus dalam hidup kita? Dalam Kisah Para Rasul 2 : 4 dikatakan sbb; “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya”.
Ya, rekan pemimpin – tanda awal penyertaan Roh Kudus dalam hidup kita sebagai pempimpin adalah melalui baptisan Roh Kudus di mana tanda awal baptisan ini kita akan berbicara dengan bahasa roh seperti dikatakan ayat di atas. Dengan bahasa Roh tersebut setiap pengusaha kristiani bisa berbicara langsung dengan Allah pemilik surga  dan alam semesta melalui ponsel pribadi yaitu bahasa roh. Luar biasa bukan?
Nah, rekan pemimpin kriatiani, Roh Kudus yang tinggal di dalam kita akan memimpin kita untuk melakukan segala tindakan yang benar di hadapan Allah, benar untuk diri kita dan benar dalam tindakan kita untuk kebaikan banyak orang. Dia akan memimpin kita melakukan segala sesuatu dengan integritas yang tertinggi, dan terus memimpin integritas kita sepanjang hidup kita. Rekan pemimpin, ayo – mari kita minta bersama-sama minta tolong kepada Roh Kudus untuk memenuhi hidup kita, memimpin kita setiap saat untuk memiliki integritas yang terbaik. v

Recommended For You

About the Author: Reformata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *