Pdt. Bigman Sirait
Saya ingin bertanya tentang kalimat: “Datang kembali dengan cara yang sama”. 1) Apakah ini menunjukkan hanya berlaku untuk murid-murid atau orang Kristen di Galilea saja, atau untuk semua anak-anak Tuhan/Kristen di dunia termasuk kita di Indonesia? 2) Sebab ada hamba Tuhan yang mengaku mendapatkan rhema/petunjuk langsung dari Tuhan (dalam doa bersama kira-kira 12 orang), berkata, “Hanya ada satu orang si Mawar (nama samaran) yang mendapatkan kesempatan menyaksikan kedatangan-Nya seperti waktu kenaikan-Nya”.
Mendengar ini, semua yang hadir di antara yang 11 menjadi resah/bingung. Sayangnya tidak ada yang berani bertanya ke hamba Tuhan tersebut. 3) Mereka bertanya satu sama lainnya, “Apa sih istimewanya si Mawar sedangkan kita tahu iman Mawar tidak jauh dari kita-kita ini?” 4) Apakah Kisah 1: 11, ini berbicara mengenai akhir jaman? Apakah sama dengan kiamat besar dan kiamat kecil pada Islam?
Pdt. Paulus Harto S
Jl. Krakatau, Solo
Jawa Tengah
REKAN sepelayanan yang terkasih, pertanyaan yang Anda ajukan atas fenomena yang ada sangatlah penting sebagai pengetahuan dan pembelajaran bagi umat Kristen. Sebelum menja-wab pertanyaan Anda satu per satu, kita akan konsentrasi dulu pada maksud Kisah 1: 11. Perikop ini berkisah tentang kenaikan Ye-sus Kristus ke surga (Kisah 1: 6-11). Dilatarbelakangi pertanyaan para murid, apakah Yesus mau me-mulihkan kerajaan Israel di masa ini (ay.6). Sebuah pertanyaan yang merindukan kemakmuran dan keja-yaan Israel (lahiriah). Namun jawa-ban Yesus sangat jelas, bahwa uru-san pemulihan Israel (Yesus mem-beri makna rohani, bukan lahiriah), adalah kedaulatan Allah dan me-reka tidak perlu mengetahuinya. Pemulihan itu nanti, yaitu pada kedatangan Yesus yang kedua kali, yang waktunya tidak diketahui siapa pun (band. Matius 25: 13).
Yang penting bagi murid-murid adalah menjadi saksi Yesus Kristus di mana pun mereka berada, dan kapan pun diperlukan. Sebagai sak-si Yesus Kristus maka mereka akan dilengkapi oleh kuasa Roh Kudus, bukan kekuatan diri sendiri (ay 8). Dan, menjadi saksi adalah panggilan bagi setiap orang percaya, dalam sepanjang jaman. Orang percaya di seluruh dunia dipanggil untuk memberitakan Injil Yesus Kristus (band. Matius 28: 19-20). Inilah yang terpenting dan menjadi urat nadi seorang yang beriman ke-pada Yesus Kristus. Setelah me-ngatakan apa yang akan terjadi, dan apa yang menjadi panggilan bagi murid-murid yaitu memberita-kan Injil, maka Yesus terangkat dan awan menutupinya. Tentu saja itu menciptakan kekaguman bagi murid-murid, mereka terpana menatap ke atas. Lalu tiba-tiba berdirilah dua orang malaikat Tu-han dan berpesan, “Hai orang Gali-lea mengapa kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terang-kat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga”.
Kalimat ini sangat jelas, dan mu-dah dicerna, yaitu sama seperti Dia naik, melintasi awan, begitu juga Dia datang melintasi awan. Alkitab sudah berulangkali mengatakan hal tentang awan ini (band. Matius 24: 30, Lukas 21: 27, Markus 13: 26, Wahyu 1: 7, 1 Tes 4: 17). Sa-ma seperti Dia naik melintas awan, begitulah Dia datang kelak, juga melintas awan. Ini menjadi petun-juk penting kenormalan kedata-ngan Tuhan yang sudah digambar-kan, sebagai mana yang telah ter-jadi dan disaksikan para rasul. Hanya saja, waktunya tetap misterius.
Soal siapa yang menyaksikannya, Matius 24: 30, dengan jelas ber-kata, “Semua bangsa di bumi akan melihat” (catat: semua bangsa, tapi yang terangkat bersama Yesus hanya orang pilihan-Nya). Jadi, ja-ngankan si Mawar, orang kafir pun akan melihat, hanya sekali lagi tidak terpilih (Matius 34: 31).
Fenomena hamba Tuhan model begini memang lagi trend, semua atas nama “dipenuhi Roh Kudus”, ironi akhir jaman. Jadi, si Mawar isti-mewa? Ya musti dicek ke si hamba Tuhan, ada apa ya? Mungkin “isti-mewa” bagi si ”hamba Tuhan”. Dan, 12 orang berdoa, wow bagaikan para rasul, atau memang mereka meyakini seperti itu, perlu penyeli-dikan tuntas. Hanya saja sangat disayangkan, mengapa yang 11 lagi tidak bertanya sesuai isi Alkitab, atau mereka memang tidak tahu apa yang dikatakan Alkitab? Tapi, jika tidak banyak tahu soal Alkitab, mengapa sampai doa khusus seperti itu, mau tahu kedatangan Tuhan.
Untuk pertanyaan ke-4, sudah terjawab dalam penjelasan di atas. Pemahaman dengan Islam soal akan ada kiamat, itu sama, tapi pe-maknaannya tentu saja berbeda. Namun sekali lagi, perlu diingatkan bahwa trend seperti ini akan terus berlanjut, dan kepalsuan akan se-makin merajalela. Patutlah Yesus Kristus sendiri berkata, “Sebab ba-nyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih” (Matius 22: 14). Ucapan Yesus ini menjadi peringa-tan bagi kita, betapa banyaknya fenomena di akhir jaman. Di sisi lain, jumlah banyak, ternyata tidak sama dengan diberkati, melainkan kualitas hidup sesuai buah Roh (Galatia 5: 22-23), itulah ukuran sejati anak-anak Allah.
Beritakanlah Injil, bukan feno-mena-fenomena yang tak lazim dalam ukuran Alkitab, apalagi memelintir Alkitab. Selamat mela-yani buat Pdt. Paulus HS, semoga penjelasan ini juga menjadi berkat buat rekan-rekan lainnya di Solo.