Iman dan Pengetahuan, Kebodohan dan Penolakan (Amsal 1: 7)

Oleh. Pdt. Bigman Sirait

“Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan.”

Menarik sekali ketika ungkapan ini disampaikan. Amsal menempatkan takut akan Tuhan sebagai permulaan pengetahuan. Ini menegaskan satu hal yang tidak boleh dipelintir: keberimanan itu tidak sama dengan kebodohan.

Sering kali orang meremehkan. Seolah jika engkau beriman, engkau tidak perlu berpikir panjang, tidak perlu memahami apa-apa. Itu salah besar. Alkitab tidak pernah mengajar sikap demikian. Amsal justru mengungkapkan bahwa pengetahuan yang tepat, pengetahuan yang bertanggung jawab, adalah bukti nyata dari iman yang benar.

Karena itu, berimanlah, dan berpengetahuanlah. Sampai pengetahuan itu bukan hanya lewat seperti angin, tetapi memiliki kekuatan yang membangkitkan gairah hidupmu.

Menolak didikan? Itulah kebodohan.
Cintailah didikan. Beri telinga untuk mendengarnya. Buka hati untuk menerimanya. Supaya tiap langkah hidupmu menjadi indah.

Awas! “Takut akan Tuhan permulaan pengetahuan” bukan hanya soal berilmu, tetapi juga beradab—memiliki perilaku yang mengagumkan. Tidakkah itu indah?
Orang yang cerdas dan bermoral. Tidakkah itu menyenangkan? Kehadiranmu akan menjadi harapan bagi banyak orang.

Tetapi sekali lagi, awas! Jangan bebal. Jangan menolak didikan. Jangan menutup telinga terhadap teguran. Kalau memang salah, mengapa malu mengakui? Berubah dalam perjalanan waktu justru membangun masa depanmu.

Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan. Itulah fondasi hidup yang tak tergoyahkan.

Recommended For You

About the Author: slamet wiyono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *