KosTha: Investasi dengan Passive Income

Bisnis Kos-kosan semakin marak di kota besar, seperti Jakarta. Didorong oleh urbanisasi tinggi, permintaan hunian yang konstan, dan harga properti yang mahal. Kos-kosan juga menjadi bisnis yang menjanjikan. Pemilik Kos bisa mendapatkan passive income (pendapatan pasif), tanpa harus sibuk dan repot mengurusinya. Tak hanya itu, kos-kosan juga menjadi suatu investasi bersifat jangka panjang dapat mencover  hidup di masa tua. Hal senada melatari kehadiran KosTha.

KosTha: Kos-kosan Milik Martha

“KosTha adalah persiapan saya mengantisipasi masa pensiun. Di saat tidak lagi bekerja, tidak ada gaji, saya tidak menjadi beban orang lain atau menyusahkan orang lain”, ungkap pemilik KosTha, Martha Maria Butar Butar. Lanjutnya, ”usaha Kos itu lebih praktis, tidak harus ditunggu. Penghuni kos tinggal membayar di depan, bisa langsung dipakai. Saya akan datang mengontrol atau melihat keadaan sekali-kali saja”.

Tepatnya di tanggal 25 Oktober 2025, dilakukan peresmian KosTha. Ucapan syukur bersama para sahabat dan keluarga, dalam momentum spesial perayaan HUT bagi Martha, maka Inilah hadiah dan peringatan akan kebaikan Tuhan, dalam hidup perempuan karier dan mandiri ini.

Keunggulan KosTha

Interior KosTha

KosTha berlokasi tepatnya: di jalan Palem III Blok DU No. 1, Bojong Depok Baru II. Dari stasiun kereta bojong depok baru, hanya membutuhkan 10 menit untuk tiba di KosTha. Sedangkan jika dari CCM (Cibinong City Mall) hanya 5 menit sudah bisa tiba di KosTha, jika menggunakan motor. Wah, strategis ya.  Rumah berlantai satu  ini terdiri dari dua ruangan khusus bagi pemiliknya di lantai dasar, dan Lima kamar kos di lantai satu. Martha mengisahkan bahwa sejak tahun 1998 rencana pembuatan kos ini sudah direncanakan, namun baru terealisasi di tahun 2025.

Dengan lahan dan bangunan yang sudah ada ini, Martha memiliki kerinduan dapat menolong para karyawan maupun mahasiswi sekitar, yang sedang mencari tempat tinggal dapat terlayani. Letak yang cukup strategis, berdekatan dengan  Cibinong City Mall (CCM), dan juga dekat dengan jantung pusat pemerintahan Kabupaten Bogor.  “Saya yakin banyak yang bekerja, bisa kos dekat. Sepanjang wilayah itu hidup atau aktif banget,” ungkap penyuka berkebun ini yakin.  Martha melihat ini adalah peluang untuk dapat menjangkau para karyawan atau mahasiswi yang sedang mencari-cari indikos.

KosTha menyediakan fasilitas lengkap (siap huni): seperti AC & kipas angin, tempat tidur, bantal, guling, gorden, kamar mandi dalam yang dilengkapi shower, lemari pakaian, listrik prabayar dengan daya 1300 watt, semuanya disediakan pada setiap kamar. Sedangkan di ruang umum, disediakan kulkas, service area, ruang santai, CCTV 24 jam yang dapat dipakai dan dijaga bersama oleh penghuni kos yang ada.

Lokasi KosTha juga bebas banjir, memiliki lahan parkir motor atau mobil, ada halaman depan yang dikelilingi pohon rindang. KosTha nyaman, bersih, dan aman – cocok untuk mahasiswi maupun pekerja putri. Dengan harga sewa mulai dari sejuta rupiah dengan ukuran kamar tipe 3m x 3m,

dan 1,5 juta untuk kamar tipe 3m x 3.5m. Inilah harga spesial yang diberikan Martha, jika dibandingkan dengan harga pasaran pada umumnya lebih mahal. “Ayo buruan karena terbatas hanya untuk lima kamar,” ungkap Martha optimis mendorong masyarakat sekitar yang membutuhkan kos yang tepat dan aman.

KosTha Inspirasi Masa Tua

Orang bijaksana tidak hanya mampu menata hari ini, namun juga masa depan, ataupun hari tuanya. Usaha Kos-kosan adalah langkah bijak yang diambil untuk menata hari depan dengan bijak. Perempuan 4 bersaudara ini, mencermati masa pensiun yang mendekat untuk disiapkan mulai dari  hari ini. “Jangan sampai terlambat, karena akan membawa banyak kesulitan. Baik finansial, fisik, maupun kreativitas di masa pensiun,” tambah Martha, sambil menerawang jauh ke masa depan.

Bagi Pembaca yang berminat ingin menjalankan bisnis yang sama dengan memiliki kos-kosan, Martha memberi beberapa tips:

  • Upayakanlah mempunyai lahan permanen
  • Menyiapkan anggaran yang cukup untuk seluruh rencana bangunan
  • Membangun hubungan yang baik dengan pemerintah setempat, seperti ketua RT atau tetangga di lokasi hunian
  • Menolong memfasilitasi jasa laundry, katering, angkutan, sampah, membersihkan kebun dan lain-lain di lingkungan hunian. Ini menjadi jembatan membangun hubungan dengan lingkungan sekitar, karena mereka akan merasa tertolong dengan kehadiran usaha kos kita.

“Jika setahun ada 12 bulan, maka diupayakan memiliki 12 kamar kos.  Maka setiap bulan, dari 1 kamar kos yang terpakai setiap bulannya dapat memberi pemasukan untuk kebutuhan sepanjang setahun,” impian putri  Butar Butar dan Napitupulu itu bersemangat, sambil tertawa lepas.

Ternyata KosTha bukanlah usaha properti awal buat Martha, karena sebelumnya dirinya telah memiliki beberapa kontrakan dan apartemen di beberapa lokasi. Semuanya disadarinya adalah berkat Tuhan dari ketekunan menabung dan mampu mengelola berkat Tuhan dengan baik. Walaupun masih lajang, namun perempuan Batak kelahiran Jakarta ini melihat semua aset yang dimilikinya hanyalah titipan Tuhan. Untuk kelangsungan hidupnya, menolong keluarga dan sesama, tanpa menyusahkan orang lain.

Ada banyak peluang yang terbuka, yang akhirnya diambil oleh Martha dalam usaha properti ini. Mulai dari mencicil segala kebutuhan pembayaran lahan hingga pembangunan. Berlanjut hal yang sama dalam menambah fasilitas yang harus terisi dalam bangunan. Semua tercukupi, dan Martha berusaha mempertanggungjawabkan semua yang dimiliki. Memerhatikan orang-orang sekitar yang membutuhkan.

Selamat untuk KosTha, semoga banyak pendatang baru yang mengisi untuk tinggal. Selamat menjadi tempat bersih dan ramah lingkungan, bagi semua penghuni.

Recommended For You

About the Author: Lidya Wattimena

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *