Perubahan dan Lingkungan

 Harry Puspito
(harry.puspito@yahoo.com)*

Individu membentuk  komunitas dengan budaya  dan perilaku individu yang mewarnai budaya komunitas ter-sebut. Sebaliknya budaya memiliki kekuatan untuk membentuk indi-vidu yang masuk ke dalam komu-nitas tersebut. Kekuatan budaya ini diilustrasikan oleh pengalaman mahasiswa memasuki dunia kerja.
Seorang  fresh graduate diterima bekerja di suatu lembaga pene-litian. Dia melihat  para pekerja di tempat tersebut mempunyai kebiasaan yang menurut dia buruk, yaitu selalu datang terlambat. Dia ingin mengubah budaya terlambat datang itu dengan memberi con-toh datang tepat waktu. Setelah sekian lama dia jalani ternyata tidak berdampak, dia patah semangat, dan akhirnya ikut-ikutan datang terlambat.
Mahasiswa dikenal sebagai kelompok yang idealis dan banyak memperjuangkan kebenaran dan hak-hak orang lemah, termasuk menentang korupsi. Namun keba-nyakan koruptor besar sekarang dulu adalah mahasiswa. Bahkan mereka adalah mahasiswa ber-ulang-ulang, dengan mengambil S2 dan S3.  
Ilustrasi ini menunjukkan sese-orang bisa berubah ke arah yang lebih buruk karena pengaruh ling-kungan ketika seseorang tidak memiliki hati untuk berubah ke arah yang lebih baik. Jika demikian wajar ketika seseorang ingin berubah menjadi lebih baik akan menghadapi kesulitan karena lingkungan yang tidak mendukung perubahan yang kita ingin terjadi dalam diri kita. SELANJUTNYA dapat anda baca dalam Tabloid Reformata edisi 102
*Penulis adalah partner di Trisewu Leadership Institute

Recommended For You

About the Author: Reformata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *