Makna Hidup Yang Kekal

Dalam ajaran iman Kristen saya sering mendengar istilah hidup yang kekal. Apa sih makna hidup yang kekal?

Istilah “hidup” dan “hidup yang kekal” banyak muncul dalam Alkitab baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Para penulis Alkitab memakai kata hidup dan hidup yang kekal untuk menunjuk pada hidup yang sekarang saat seseorang masih dalam dunia ini, maupun untuk hidup yang akan datang. Misalnya dalam tulisan Rasul Yohanes; “Barang siapa yang percaya telah memiliki hidup yang kekal di dunia” (Yohanes 17:3).

Dalam Perjanjian Baru ada dua istilah atau kata yang dipakai untuk mendefinisikan tentang hidup, yaitu bios dan zoe. Istilah bios diartikan sebagai hidup yang mempunyai arti kehidupan duniawi dalam hal fungsi dan durasinya (1 Timotius 2:2: 2 Timotius 2:4: Lukas 8:14), nafkah atau harta (Markus 12:44: Lukas 8:43: 15:12, 30: 21:4). Selanjutnya, istilah zoe berarti hidup yang digunakan untuk menunjukkan kualitas dari eksistensi/keberadaan.

Dengan kata lain, bios adalah hidup secara fisik sebagai makhluk hidup, sementara zoe adalah aktualisasi dari hidup dalam bios. Jika seseorang hidup dalam pengertian dia bernafas dan memiliki jati diri sebagai makhluk hidup, maka dianggap masih sebatas memiliki bios. Namun lebih dari itu, jika seseorang menjalani kehidupan dengan aktual, lebih daripada sebatas bernafas, di saat itulah dia disebut memiliki zoe.

Dalam tulisan rasul Yohanes meskipun hidup kekal itu adalah yang akan datang (eskatologis), namun pusat penekanannya tidak sedang menunjukkan kepada cara manusia hidup pada masa yang akan datang. Melainkan menjanjikan kepada mereka satu pengalaman hidup masa depan itu, pada masa sekarang. Alkitab juga mengajarkan bahwa hidup pada masa yang akan datang itu sudah diberikan pada orang-orang yang percaya pada Yesus Kristus, walaupun mereka masih di dalam dunia ini.

Kelahiran Yesus Kristus ke dalam dunia adalah membawa pengalaman hidup masa depan itu, kepada manusia pada masa kini (Yohanes 10:10). Ia turun dari surga untuk memberi hidup kepada dunia (Yohanes 6:33), untuk memuaskan kelaparan dan kehausan rohani dunia (Yohanes 6:35).

Hidup yang sejati adalah pemberian hidup baru melalui Kristus. Kehidupan ini dibawa oleh Kristus melalui pribadi dan firman-Nya. Kata-kata Kristus sendiri adalah hidup (Yohanes 6:63). Karena kata-kata-Nya itu berasal dari Bapa, yang telah memberi Dia amanat tentang apa yang akan dikatakan dan perintah Allah adalah hidup yang kekal (Yohanes 12:49-50). Hidup itu diam dalam pribadi Yesus Kristus (Yohanes 5:26). Ia adalah roti hidup yang memberikan hidup (Yohanes 6:51) dan air hidup (Yohanes 4:10, 14).

Hukuman terakhir, kebangkitan orang mati dan kehidupan yang kekal, menurut Yohanes, sudah terwujud dengan kedatangan Yesus. Bagi orang yang berjumpa dengan Yesus, bertobat, menerima dan percaya kepada-Nya tibalah saat eskhatologis yang menentukan sifat kehidupan mereka selanjutnya secara pasti. Orang yang berjumpa, percaya dan menerima, dan mendengar perkataan-Nya diundang untuk menaruh kepercayaan kepada-Nya dan menikmati keselamatan kekal. Barang siapa memiliki Anak (Kristus), ia memiliki hidup (1 Yoh. 5:12).

Dalam Yohanes 5:24 “Aku berkata kepadamu: sesungguhnya barangsiapa mendengarkan perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut kedalam hidup.”

Orang yang percaya sudah bangkit dan sudah mempunyai hidup yang kekal. Namun walaupun aspek-aspek ini (presentis) tidak dapat disangkal, tetapi tidaklah benar untuk membatasi eskatologi hanya semata-mata dalam pengertian sekarang.

Istilah zoe juga dapat diartikan hidup di masa depan setelah kematian oleh karena itu, tidak dapat dibatasi oleh kehidupan alami. Jika hanya dibatasi oleh kehidupan alami, manusia disebut mati apalagi jika manusia belum percaya dan menerima Kristus dalam hidupnya. Jika Allah memberikan hidup, itulah kehidupan yang sejati (hidup kekal). Dan itu adalah berdasarkan tindakan keselamatan dari Allah yang penuh anugerah.

Orang yang percaya pada Yesus akan memiliki hidup. Oleh hidup-Nya yang telah mengalahkan kematianlah kita akan diselamatkan (Roma 5:10). Dia adalah hidup kita dan karena sudah diberi pada kita, kini tersembunyi dengan-Nya dalam Allah (Kolose 3:3).

Di dalam Dialah hidup. Dia adalah kebangkitan dan hidup (Yohanes 11:25) sehingga dapat dikatakan tentang-Nya dalam 1 Yohanes 5:20; Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal. Dengan demikian maka manusia mempunyai hidup hanya dalam hubungan dengan karya keselamatan Allah yang disempurnakan dalam Kristus. Itulah makna hidup kekal. Amin.

Recommended For You

About the Author: Reformata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *