
Follow twitter @bigmansirait
Bapak Pendeta yang terhormat,
Matius 3:11 mengatakan “Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api”. Hal yang sama juga dikatakan oleh Lukas 3:16. Dalam kitab Injil sangat jelas dikatakan bahwa baptisan Yohanes adalah baptisan pertobatan. Tetapi yang menjadi persoalan adalah Yesus dibaptis oleh Yohanes.
Pertanyaan saya adalah:
1. Mengapa Yesus dibaptis oleh Yohanes ? sedangkan ia sendiri mengatakan bahwa “tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya.”
2. Apakah baptisan pertobatan itu harus dilakukan kepada Yesus Anak Allah?
3. Baptisan Yohanes adalah tanda pertobatan, mungkinkah Yesus harus bertobat?
Matius 3:11 mengatakan “Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api”. Hal yang sama juga dikatakan oleh Lukas 3:16. Dalam kitab Injil sangat jelas dikatakan bahwa baptisan Yohanes adalah baptisan pertobatan. Tetapi yang menjadi persoalan adalah Yesus dibaptis oleh Yohanes.
Pertanyaan saya adalah:
1. Mengapa Yesus dibaptis oleh Yohanes ? sedangkan ia sendiri mengatakan bahwa “tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya.”
2. Apakah baptisan pertobatan itu harus dilakukan kepada Yesus Anak Allah?
3. Baptisan Yohanes adalah tanda pertobatan, mungkinkah Yesus harus bertobat?
Alex
Bekasi Barat
Sdr. Alex yang dikasihi Tuhan, sebuah pertanyaan yang menggelitik. Adalah betul baptisan Yohanes Pembaptis adalah baptisan tanda pertobatan. Yaitu orang yang sudah bertobat yang dibaptiskan. Itu sebab dalam Lukas 3:7-8, jelas sekali Yohanes Pembaptis berkata; Hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Jadi yang belum bertobat ditolak oleh Yohanes Pembaptis untuk dibaptiskan. Dan, Baptisan Yohanes Pembaptis disebut sebagai baptisan air. Berbeda dengan baptisan yang kita terima sekarang ini, yaitu baptisan kasih karunia, di mana orang percaya dibaptis dalam Bapa, Anak dan Roh Kudus. Orang percaya, mula-mula, orang dewasa dibaptis, dan selalu ada orang dewasa yang baru mengenal Kristus.
Janji keselamatan berlaku bukan hanya bagi mereka yang dewasa, tetapi juga anak-anak mereka (Kisah 2:38-39). Itu sebab anak-anak orang percaya juga dibaptis. Hal ini sejalan dengan sunat di dalam PL, di mana anak-anak usia delapan hari disunat agar terhisap dalam janji Allah yang diterima Abraham (Kolose 2:11-13). Apakah anak-anak itu sudah mengerti? Jelas tidak! Namun baptisan dalam nama Bapa, Anak, Roh Kudus, bukan soal pengertian, atau pertobatan. Baptisan ini adalah pernyataan janji Allah bagi orang percaya, yang di PL direpresantikan oleh Abraham yang disebut Bapa orang percaya.
Secara simbolik dibaptis dengan air, namun hakikat baptisannya oleh Roh Kudus (Yohanes 1:33). Dan, orang yang dibaptis oleh Roh bisa dilihat dari kehidupannya kelak yang penuh dengan buah Roh (Galatia 5:21-23). Itulah yang membedakan anak-anak yang sungguh dibaptis oleh Roh dengan anak-anak yang dibaptis hanya karena ritual keagamaan. Semua anak-anak Ishak, Yakub, sama disunat, tapi tidak serta merta sama kualitas keimanannya. Jadi pohon akan dikenali dari buahnya, itu kata Tuhan Yesus (Matius 7:17-20). Semua baptisan bisa diperdebatkan, tapi bukan caranya, melainkan hasilnya, ini yang akan membuktikan hidupnya baptisan itu pada diri orang percaya. Inilah pemahaman baptisan.
Sekarang kita kembali kepada baptisan yang diterima oleh Tuhan Yesus dari Yohanes Pembaptis. Apakah Yesus perlu bertobat? Itu pertanyaannya. Dan, bahwa baptisan Yohanes Pembaptis adalah baptisan pertobatan, itulah argumentasinya. Perlu kita perhatikan dengan teliti. Pertama; Bahwa Yohanes Pembaptis sendiri menyebut yang dibaptisnya yaitu Yesus Kristus lebih besar dari dirinya sendiri. Kedua; Bahwa Yesus lebih mulia dari dirinya, sehingga membuka tali kasutnya saja dia tidak layak, ini adalah ungkapan kemulian Yesus yang luar biasa. Ketiga; Bahwa Yohanes Pembaptis malah menolak membaptis Yesus Kristus, bahkan meminta Yesus yang membaptis dirinya (Matius 3:13). Dan Yohanes jelas mengatakan Engkaulah yang datang padaku. Ini menunjuk pada nubuatan PL, dan pernyataan PB, bahwa Yesus-lah yang mencari kita, dan bukan sebaliknya. Keempat; Bahwa Yohanes Pembaptis sadar betul, Yesus Kristus telah Ada sebelum dirinya (Yohanes 1:15). Padahal secara usia, Yohanes Pembaptis lebih tua 6 bulan berbanding Yesus Kristus. Namun, Yohanes tahu betul, Yesus adalah Sang Kekal, yang telah ada sebelum ciptaan ada. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia (Yohanes 1:1-3).
Jika memang hal diatas adalah faktanya, mengapa Yesus Kristus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis? Yesus Kristus sendiri telah mengatakan alasannya, yaitu; Untuk menggenapi seluruh kehendak Allah (Matius 3:15). Hal ini menunjuk pada ketetapan hukum Taurat, dan kerelaan Kristus menaklukan diri Nya kepada Taurat (Galati 4:4-5). Dan, Yesus Kristus dengan tegas mengatakan; Bahwa Dia datang bukan untuk meniadakan, melainkan menggenapi hukum Taurat (Matius 5:17). Jadi dalam kerangka menggenapi tuntutan hukum Taurat, Yesus Kristus merelakan diri Nya dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis. Ini sekaligus menjadi pesan kerendahan hati dan kerelaan menjadi sama dengan orang berdosa, sekalipun Dia adalah Sang Suci.
Alex yang dikasihi Tuhan, jelas sekali, Yesus Kristus dibaptiskan bukan tanda pertobatan melainkan kerelaan-Nya menggenapi tuntutan Taurat (band; Imamat 16:4). Yohanes Pembaptis menghardik orang banyak, tetapi sebaliknya dia malah gentar berhadapan, apalagi membaptis Yesus Kristus. Itu sebab dia sempat menolak dan meminta dibaptis oleh Yesus Kristus. Dan, ini juga menjadi tanda dimulainya pelayanan Yesus Kristus dibumi untuk menyelamatkan orang pilihan-Nya. Dimulai dengan memenuhi dan menaklukkan diri pada tuntutan Taurat. Alex yang dikasihi Tuhan, semoga jawaban ini menjadi berkat bagi kita semua.