
Pertanyaan:
Saya mau bertanya Pak Pendeta, mengenai disiplin dalam gereja.
Ada jemaat yang ketahuan selingkuh, disiplin apa saja yang harus diberikan kepada jemaat tersebut, setelah selingkuh dan ketahuan. Jemaat tersebut dua bulan tidak ikut ibadah, tapi setelah itu dia kembali ikut ibadah. Pertanyaan saya:
- Apakah jemaat tersebut boleh ikut perjamuan Kudus?
- Berapa lama jemaat tersebut tidak boleh ikut perjamuan kudus atau menerima disiplin gereja? Semoga Bapak dapat memberi pencerahan pemikiran.
Gunawan dari Kalimantan barat
Jawaban:
Disiplin gereja tidak pernah terlepas dari penyelengaraan ibadah oleh Majelis Jemaat Gereja Lokal yang berkaitan dengan Gereja yang Kudus & Universal, sebagai persekutuan orang kudus yang telah diampuni dosanya saat percaya kepada Yesus Kristus Tuhan dan juruselamat. Berikutnya hidup dalam pengharapan & kasih dengan semangat mati bagi dosa dan hidup bagi Allah yang kelak mengalami kebangkitan untuk hidup kekal.
Ini semua adalah Karya Allah Tritunggal yang mengusung peran dari Roh Kudus agar setiap kita hidup kudus yang dipandu oleh Kitab Kudus dan penyelenggaraan Perjamuan Kudus dengan benar. Jadi suatu tanda Gereja sejati adalah gereja yang menyelenggarakan aktivitas kerohanian secara internal melalui wadah persekutuan [koinonia] & pelayanan [diakonia] yang secara eksternal akan menjadi komunitas orang percaya yang bersaksi [marturia] bagi dunia sebagai garam & terang Kristus!
Jadi melalui wadah [DiaKoMa: diakonia, koinonia, marturria] firman Allah dan perjamuan kudus sebagai isi spiritualitas harus diselenggarakan dengan benar. Ketika kehidupan umat Allah yang berjemaat entah sebagai anggota atau simpatisan tidak memiliki karakter Kristus sebagai duta-Nya, oknum tersebut wajib menjalani disiplin gereja.
Jadi disiplin gereja tidak pernah terpisah dari upaya membekali setiap anggota gereja melalui pemberitaan Firman Kudus yang diwakili Alkitab dan penyelenggaraan Perjamuan Kudus yang mewakili Pribadi Anak Allah yang Kudus yang telah mati mengampuni dosa dan bangkit memberikan pengharapan. Jadi gereja missioner yang penuh kuasa adalah gereja yang memberitakan firman Kudus sebagai kabar baik yang isinya adalah Yesus Kristus Tuhan & Juruselamat!
Sementara 2 pertanyaan di atas terlalu teknis sifatnya sehingga perlu hikmat bagaimana penjelasan teologis di atas dipahami sehingga anggota tidak mengulang kesalahan yang sama yang telah mencederai rahmat dan kasih karunia Allah kepada kita orang berdosa untuk menjadi umat-Nya yang kudus. Jadi perihal berapa lama ukurannya adalah keinsyafan oknum akan keberdosaannya untuk bertobat dan jera untuk mengulanginya. Selama dia tidak mengikuti kesepakatan hidup bergereja, dia tidak selayaknya berbagian dalam Perjamuan Kudus. Juga aktivitas pelayanan & kesaksiannya ditunda kecuali aktivitas persekutuannya.
Jika anda membutuhkan konsultasi teologi,
silakan mengirim pertanyaan ke sekretariat yapama WA: 0811-8888-804