Mengatasi Kecemasan

Pertanyaan:

Ibu pengasuh rubrik Konsultasi Keluarga,  saya ibu rumah tangga, berusia 36 tahun, mempunyai tiga orang anak yang masih kecil, pertama berusia 7 tahun, yang kedua berusia 4 tahun,  dan yang paling kecil baru saja  berusia 1 tahun. Sejak tiga tahun yang lalu, saya meninggalkan karir saya sebagai kepala bagian accounting di satu perusahaan multinasional.  Suami sebagai seorang pengusaha, yang sering melakukan perjalanan bisnis.

Akhir-akhir ini saya sering tidak bisa tidur, dari pagi sampai malam sibuk mengurus anak-anak yang aktif.  Setelah anak-anak tidur, saya baru sempat relaks sebentar, kadang menonton film Netflix, ketika ada tontonan kekerasan, saya bisa tiba-tiba gemetar, jantung berdetak lebih keras,  tapi kadang tidak bisa konsentrasi, pikiran selalu khawatir memikirkan suami yang jauh, memikirkan anak-anak, dan memikirkan diri apakah sanggup menjalankan semuanya? Apa yang terjadi pada diri saya? badan terasa Lelah, tetapi mata tidak bisa dipejamkan, kepala terasa sakit dengan pikiran di kepala terus berputar-putar memikirkan segala sesuatu.

Ibu JM.

Jawaban:

Terima kasih untuk pertanyaan Ibu, memang tidak mudah menjalani peran sebagai ibu dengan tiga orang anak yang masih kecil-kecil, apalagi suami seringkali melakukan perjalanan jauh. Ibu terlihat lelah menghadapi situasi seperti ini. Dalam kehidupan sehari-hari yang penuh dengan tekanan, tidaklah heran kecemasan dapat melanda siapa saja, tanpa mengenal usia maupun latar belakang, yang bisa dialami siapapun dipelbagai aspek kehidupan, antara lain, dalam pekerjaan, keuangan, keluarga, kesehatan. Kecemasan dapat datang kapan saja ketika ada tekanan, ketika mengurus anak-anak, mengurus rumah. Kelihatan ibu mengalami anxiety disorder (gangguan kecemasan) umum, dengan gejala-gejala seperti yang ibu alami.

Mari kita mencoba mencari sebab terjadinya kecemasan. Pertama, karena adanya tekanan dari lingkungan atau pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan yang menekan perasaan selama ini dan memicu rasa khawatir. Kedua, perpisahan dengan orang terdekat, baik karena meninggal, perceraian, tinggal terpisah atau  jarak jauh dari pasangan. Ketiga, ketakutan menghadapi masa depan, disamping kemungkinan ada kebutuhan yang tidak terpenuhi; serta pikiran-pikiran yang muncul yang meningkatkan kecemasan. Keempat, kurangnya support system, sehingga ketika ada kesulitan di rumah, merasa tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi permasalahan.

Untuk mengatasi kecemasan, ibu dapat membicarakan kondisi yang ibu alami kepada suami, seseorang yang dapat dipercaya atau menghubungi konselor, belajar untuk hidup lebih relaks,  menghilangkan irrasional belief (pikiran-pikiran negatif), melakukan teknik pernapasan ketika kecemasan datang,  serta membangun kehidupan spiritual yang lebih baik. Saya harap segala usaha yang ibu lakukan dapat mengurangi kecemasan yang dialami.

Jika anda membutuhkan konsultasi keluarga,
silakan mengirim pertanyaan ke sekretariat yapama WA: 0811-8888-804

Recommended For You

About the Author: ir Greta Mulyati MTh. Kons.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *