APA yang terjadi akhir-akhir ini tampak begitu menakutkan. Betapa tidak, bencana dan musibah terjadi di mana-mana. Percekcokan, pertikaian antaragama, perang ekonomi seakan tak mau berhenti. Situasi yang sudah sangat absurd ini bertambah ruwet dengan ditiupkannya isu kalau itu adalah pertanda hari akhir akan segera tiba. Bermunculan hamba Tuhan yang senang berperan menjadi “paranormal” dengan mengaku-ngaku mendapat nubuat. Lebih menyedihkan lagi, ternyata tidak sedikit umat yang kemudian percaya dan termakan sensasi, melahap habis isu-isu seperti ini, menelannya mentah-mentah atas nama karunia.
Peradaban modern ditandai dengan aneka bentuk kemajuan teknologi, kebersamaan antarbangsa dipacu untuk berlari, hak asasi manusia dihargai tinggi, tapi toh semua itu tidak membuat perang menjadi berhenti. Manusia nyatanya tetap saja haus darah dan kuasa. Maka terjadilah bangsa melawan bangsa, kerajaan melawan kerajaan. Terjadi perang ekonomi, perang teknologi hingga perang fisik. Memang, kondisi yang demikian pelik akan kelihatan sangat menakutkan. Tapi lagi-lagi, itu semua menjadi berbeda, tidak lagi menakutkan, jika orang menyadari dan mengerti apa yang sudah Alkitab beritakan.
Ya, kecanggihan teknologi acap kali membuat sebuah isu dengan cepat menyebar luas. Teknologi Short Message Service (SMS), misalnya memungkinkan hal ini. Apalagi sekarang ini sosial media sudah begitu gencar dan masif digunakan, membuat banjir informasi di mana-mana, baik pun buruk. Padahal isu itu sering kali malah tidak berdasar. Kita bagai orang bodoh yang menjadi korban empuk dari sensasi picisan. Orang Kristen lebih mudah menyebarkan SMS atau broadcast sensasi, dibanding ayat-ayat firman yang jelas-jelas bisa menguatkan orang lemah, menghibur orang susah, mengingatkan orang berdosa.
Maksud hati mungkin ingin berbagi. Tapi tanpa disadari orang telah bertindak tanpa mengerti, membuat dia, pun saudara Kristen lain mengalami ketakutan dalam memasuki pergantian tahun, yang memang diwarnai aneka kejutan-kejutan mengerikan. Semua terjebak pada perangkap yang salah. Jika umat Kristen hanya getol dengan peristiwa dan fenomena demonstratif yang menakjubkan semata, pasti akan sulit membedakan, apakah itu merupakan tanda dari Tuhan, atau justru tipuan dari setan.
Pertanyaan yang menuntut jawab, apakah Tuhan sudah begitu pelit informasi, sehingga hanya memberitahu hanya kepada satu orang saja? Lalu yang lain dikondisikan untuk menjadi penyambung berita dengan broadcast dan sms saja? Apakah Tuhan sudah sebegitu memilih-milih, sampai untuk mendapat informasi, kabar penting dariNya pun umat perlu diklasifikasi? Tuhan tidaklah begitu! Ia memberikan informasi kepada semua kita lewat firman-Nya. Hanya, kitalah yang kerap malas membaca, lalu bergantung pada orang tertentu. Dengan sikap seperti itu, maka praktek paranormal tumbuh subur, tidak hanya mewarnai dunia umum, tetapi juga dunia rohani. Alkitab tidak lagi diperhatikan, tidak lagi dihargai, umat hanya mendengar apa kata oknum pendeta, itu yang kemudian menjadi acuan. Apakah dia itu sudah lebih penting atau lebih hebat daripada Alkitab?
Tahun Berganti, Berjagalah!
Kitab suci kristian jelas-jelas berkata, bahwa dunia akan berlalu, tetapi firman Tuhan tetap. Gempa bumi akan terjadi. Akan ada berbagai penyakit di muka bumi. Ini pun belum termasuk penyakit karena pola hidup yang makin kacau. Teknologi tidak serta-merta memberikan pencerahan atau harapan akan masa depan, karena dia juga meninggalkan ekses yang tidak kecil. Ini menjadi pemikiran kita, bahwa ternyata Alkitab itu betul. Mengingatkan kita agar senantiasa berjaga-jaga.
“Kedatangan Tuhan itu menyenangkan,” itu kata Paulus dalam Tesalonika. Tapi aneh, jika melihat sikap orang Kristen sekarang yang ketakutan menyikapi kedatangan Tuhan. Kalau boleh hidup, layani Kristus. Kalau boleh mati, puji Tuhan, bertemu dengan Dia. Itulah Paulus.
Karena itu, masuki pergantian tahun janganlah hendaknya dilalui dengan ketakutan, apalagi percaya isu-isu bahwa Tuhan akan datang, dengan menyebutkan waktu dan jam. Mari kita jalani tahun baru dengan melayani Tuhan lebih baik lagi, hidup sungguh-sungguh, lebih rajin, lebih beretika.
Jika kita hidup sesuai firman Tuhan, jangan takut. Bumi boleh pecah, namun toh itu akhirnya hanyalah saat pertemuan kita dengan Tuhan. Majulah dalam pengharapan yang utuh seperti apa yang Tuhan mau. Tuhan tetap sama, dahulu sekarang dan selamanya. Tahun boleh berganti, suasana boleh semakin mencekam dan menakutkan, tetapi jika Tuhan bersama kita, kita tetap tenang.
?(disarikan oleh Slawi)