MENCAPAI TUJUAN DENGAN MELIBATKAN KARYAWAN

Tahun 2015 sudah kita masuki bersama. Rata-rata perusahaan sudah membuat rencana kerja tahun ini di tahun 2014 yang lalu, bahkan sudah melakukan kick-off di awal tahun ini dan sudah hampir 1 triwulan menjalankan kegiatan usaha masing-masing. Pertanyaannya, sudah sampai dimana kita di tiga bulan pertama ini? Apakah pencapaian target-target perusahaan sudah mencapai seperempat dari target yang dibuat, atau bahkan melebihinya?. Banyak perusahaan menyatakan bahwa target sudah sesuai dengan rencana, namun ada juga yang mengatakan bahwa mereka baru saja mulai dan belum mencapai hasil yang signifikan.
Dimanapun Anda berada saat ini, apakah sudah sesuai rencana, sudah setengahnya  ataupun sudah melewatinya, ada satu unsur penting yang harus diperhatikan, yaitu bagaimana melibatkan seluruh karyawan Anda dari jajaran tertinggi sampai dengan jajaran yang terendah. Karyawan Anda jelas merupakan salah satu kontributor yang terbesar untuk mencapai hasil yang diinginkan. Nah, apa yang bisa dilakukan karyawan Anda, terutama yang menyangkut sikap mereka kepada keberhasilan perusahaan. Ada empat hal yang perlu dimengerti dan dilakukan oleh setiap karyawan Anda.
1. Setiap karyawan harus bisa menggunakan Pancaindra mereka untuk melihat tujuan perusahaan, atau kita menyebutnya dengan “five sense your vision”. Artinya setiap karyawan kita harus sungguh-sungguh meresapi visi dari perusahaan. Berarti mereka harus menggunakan pancaindra mereka untuk bisa melihat, mendengar, mencium, mengecap dan merasakan kesuksesan masa depan mereka dengan tercapainya visi yang dibuat bersama didalam perusahaan. Biasanya, banyak orang akan lebih termotivasi oleh tujuan-tujuan yang dibuatnya sendiri secara lebih efektif dibandingkan dengan tujuan-tujuan yang dibuat oleh orang lain untuk mencapai suatu visi tertentu . Jadi setiap visi, harus dijabarkan dalam misi dengan tujuan-tujuan pribadi yang dibuat untuk setiap karyawan beserta dengan action plan atau  rencana tindakan masing-masing untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan melihat keberhasilan sebuah pencapaian, maka setiap karyawan bisa melihat apa yang terjadi kalau perusahaan berhasil mencapai tujuannya. Misalnya mereka bisa membayangkan bahwa perusahaan mereka akan sangat dihargai masyarakat. Mereka akan sangat bangga bekerja diperusahaan tersebut, bahkan mereka bisa melihat perbaikan-perbaikan yang dilakukan oleh perusahaan disemua bidang, termasuk perbaikan kesejahteraan para karyawan sendiri.
Mendengar keberhasilan dimasa depan, artinya para karyawan bisa mendengar apa yang diucapkan orang tentang perusahaan mereka. Mungkin mereka akan mendengar pujian-pujian kepada perusahaan mereka atau bahkan kepada personil-personil perusahaan.
Mencium, mengecap dan merasakan keberhasilan, artinya para karyawan bisa mencium hal-hal yang dapat mereka rasakan, misalnya wanginya ruangan tempat mereka bekerja, atau sedapnya makanan yang dihidangkan dalam acara-acara mereka, atau merasakan dengan kulit mereka sejuknya penyejuk ruangan karena perusahaan sekarang sudah mampu menambah pendingin ruangan yang cukup.
2. Para karyawan harus memahami bahwa setiap jarak yang panjang dimulai dengan sebuah langkah kecil. Misalkan seorang pejalan kaki yang akan menuju suatu tempat, maka ia hanya akan sampai kepada tempat tersebut apabila ia mulai dengan langkah pertama. Demikian juga halnya dengan seorang pendaki gunung, ia akan mencapai puncak gunung, apabila ia mulai mendaki dengan langkah pertamanya. Jadi setiap langkah besar dimulai dengan sebuah langkah kecil. Masuk akal bukan? Karyawan kita harus mau memulai langkah kecil pertama tadi.
3. Fokus pada satu hal. Dalam mengejar tujuan-tujuan yang besar, setiap karyawan harus memiliki fokus kepada suatu hal utama untuk mencapai tujuan tersebut. Misalnya seorang penjual, apa yang membuatnya bisa berhasil sebagai penjual terbaik? Pengalaman para menjual mengatakan bahwa mereka harus menjual setiap hari. Jadi mereka harus fokus untuk bertemu dengan prospek mereka setiap hari. Untuk itu kalau mereka mau mendapatkan pembeli, maka mereka harus memastikan bahwa setiap harinya mereka bertemu dengan prospek.
Mengenai berapa banyak prospek yang harus ditemui, hal ini tentunya tergantung pada target penjualan yang harus mereka dapatkan. Banyak penjual menggunakan tingkat kesukesesn sebesar 30%, artinya untuk bisa menjual 2 produk setiap hari, maka mereka harus mempresentasikan produk atau jualan mereka kepada 6 prospek setiap harinya, Dan untuk mendapatkan 6 prospek yang mereka bisa temui, mereka harus menelepon 18 nama.
4. Disiplin dan kebiasaan. Para karyawan harus memahami bahwa disiplin yang baik akan membentuk kebisaan yang baik. Gary  Keller dalam bukunya “The One Thing” mengatakan bahwa biasanya dibutuhkan minimal 66 hari disiplin untuk membentuk sebuah kebiasaan yang baik. Untuk sebuah keberhasilan mencapai tujuan,setiap karyawan harus membentuk kebiasaan-kebiasaan unggul yang akan membawa mereka kepada sukses tersebut. Misalnya, seorang recruiter disebuah perusahaan outsourcing tenaga kerja menyadari bahwa untuk mendapatkan database yang banyak, maka ia harus melakukan interview setiap hari. Maka, ia akan membentuk kebisaaan melakukan interview tersebut dengan menjalankan pengumpulan data kandidat dan membuat janji dengan kandidat untuk hadir dalam interview yang akan dilakukannya,
Para pemimpin Kristiani yang budiman, kalau karyawan-karyawan kita mampu meresapi 4 hal diatas, maka pencapaian perusahaan Anda akan meningkat secara spektakuler karena karyawan terlibat dan sungguh-sungguh memiliki kemauan yang baik untuk mencapainya. Bisa, Anda pasti bisa ooo–ooo

Recommended For You

About the Author: Reformata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *