
Sebagai orang Kristen beribadah di suatu gereja. Memiliki kenalan dan teman disana, sehingga gereja menjadi tempat kita bersosialisasi. Kadang kita terlibat dalam pelayanan, apa dalam penyambutan jemaat, pelayan musik, mengajar anak-anak sekolah Minggu, atau yang lain. Ada yang terdaftar sebagai anggota, ada yang tidak. Pertanyaannya, bagaimana kita memandang diri dalam kaitan dengan gereja lokal yang kita hadiri, dan bahkan terhadap seluruh orang percaya dari berbagai denominasi?
Namun banyak orang Kristen yang tidak memiliki ikatan batin dengan suatu jemaat, suatu denominasi. Sebaliknya kita juga melihat orang Kristen (termasuk para pemimpin) yang bersifat kompetitif terhadap orang Kristen lain, dan menjelek-jelekkan kelompok lain.
Sementara Paulus menggambarkan gereja sebagai tubuh manusia (1 Korintus 12:12-31). Tubuh manusia memiliki banyak anggota: kepala, tangan, badan dan kaki dan masing-masing memiliki bagian-bagiannya; ada yang terlihat ada yang tidak terlihat. Sebaliknya walau pun anggota-anggota itu banyak tapi semuanya adalah satu.
Sementara yang disebut gereja, dia rentan perpecahan karena ego anggota-anggotanya: antar anggota dalam satu jemaat lokal; antar jemaat lokal dalam satu sinode; antar jemaat lokal dari sinode yang berbeda; dan antar sinode. Ketika perpecahan di antara tubuh Kristus terjadi, kesehatan gereja terganggu, dan gereja tidak menjadi kesaksian yang baik bagi nama Kristus. Manusia tidak melihat gereja sebagai institusi yang ilahi dan kehilangan pengaruh supra-natural yang seharusnya dia miliki.
Tubuh manusia adalah suatu ciptaan yang paling efektif dan paling indah. Tidak ada yang bisa berfungsi sebaik tubuh manusia, tidak mesin-2 atau komputer atau robot yang paling canggih sekali pun. Mereka hanya bisa berfungsi sebaik yang diprogramkan oleh sang pembuat. Kumpulan orang percaya digambarkan sebagai tubuh dengan Kristus sebagai kepala. Bukankan ini menggambarkan ikatan yang kuat antar anggota gereja. Di dunia gereja sejati adalah organisasi yang paling efektif dan paling indah. Orang dari segala kalangan disatukan dalam gereja oleh pekerjaan Roh Kudus dan dipenuhi oleh Roh Kudus, untuk mengerjakan pekerjaan-2 besar Allah di dunia ini.
Tapi pada jaman ini orang Kristen sering sangat individual dan bahkan berkompetisi dengan sesama orang Kristen lain atau gereja dengan gereja. Denominasi telah menjadi tembok tebal yang memisahkan orang-orang yang mengaku sudah diselamatkan oleh Tuhan Yesus yang sama itu. Kita perlu bertobat dan berpikir untuk bersikap kooperatif terhadap sesama orang percaya untuk pertumbuhan seluruh gereja.
Setiap orang percaya adalah bagian dari gereja dan Tuhan berikan karunia untuk suatu pelayanan melalui desain ilahi. Menjadi bagian gereja dan memiliki suatu peranan khusus di dalamnya bukanlah kemauan atau usaha manusia. Perbedaan-perbedaan ini adalah untuk saling bergantung dan bersatu. Bukan untuk saling bersaing dan mencelah. Persatuan orang-orang percaya tidak ditandai oleh persamaan tapi harmoni dalam perbedaan dan saling bergantung satu terhadap yang lain. Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. (1 Korintus 12:28)
Pertanyaan kita pertama adalah apakah kita telah menjadi anggota terdaftar dari gereja dimana kita beribadah secara teratur? Bukankah mendaftar menjadi anggota adalah satu langkah praktis awal yang perlu kita lakukan untuk mewujudkan keterikatan kita sebagai anggota tubuh Kristus? Dengan menjadi anggota suatu gereja lokal kita mendapatkan pertumbuhan rohani kita menjadi pribadi-pribadi murid Kristus yang dewasa dan mengembangkan peranan di dalam dan melalui gereja itu.
Berikut, walau kita berbeda-2 dalam karunia, kemampuan dan posisi dalam tubuh Kristus, tapi keberadaan kita adalah vital dan penting dalam tubuh Kristus. Kita akan berfungsi optimal jika kita melihat hubungan kita dengan sesama orang percaya dengan kacamata Firman itu; dan, memiliki kesadaran akan kekuatan dan kelemahan kita sebagai bagian anggota tubuh Kristus itu. Karena itu mari kita mendapatkan talenta dan karunia rohani yang Tuhan anugerahkan kepada dan mengerjakannya dalam kehidupan kita sebagai orang percaya. Ingat satu peringatan dalam Alkitab: "Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya." Matius 25:29. Tuhan Yesus memberkati!