Kristen Progresif

Pertanyaan:

Shalom Pak Pendeta, Saya ingin bertanya:

Bagaimana tanggapan Teologi Reformed terhadap isu Kristen Progresif?
Dan bagaimana Kristen Progresif memandang Kristologi dan Soteriologi?

Vic. Andika Beba

 

Jawaban:

Kristen Progresif (KP) mengusung rasa ketimbang akal. Lebih menekankan perasaan hati ketimbang pemahaman pikiran yang tercerahkan, mempertontonkan dirinya lebih pragmatis ketimbang dogmatis. Sementara itu sebutan Kristen tidak pernah dapat dilepaskan dari sosok Kristus karena arti Kristen adalah Kristus kecil. Kekristenan di era modern dapat dimaknai lewat beragam definisi yang terkait dengan nilai-nilai budaya orang Kristen tersebut. Begitupun dengan pertanyaan, siapakah Kristus yang dicatat dalam Alkitab yang mengakar pada budaya Asia Timur Dekat Kuno adalah hal yang fundamental dan final. Alkitab menjadi buku panduan utama bagi pikiran ketimbang perasaan orang percaya atau beriman kepada Yesus Kristus. Mungkinkah melakukan titah Yesus dalam Alkitab, namun meragukan sosok Yesus sebagai Juruselamat sekaligus meragukan Alkitab sebagai sumber yang berotoritas?

Teologi Reformed sendiri mengusung bahwa Allah sebagai Subjek yang menyingkapkan diri-Nya kepada manusia-umat tebusan-Nya. Dan Kristus sebagai pusat bagi kehidupan orang Kristen yang sudah lahir baru, yang menyatakan iman – pengharapan – kasihnya kepada Yesus orang Nazaret sebagai Kristus dan Tuhan. Allah yang mewahyukan diri-Nya melalui Alkitab yang berotoritas perihal sosok Yesus sebagai wujud kasih Allah yang mati dan bangkit untuk pengampunan dosa, dan mengalami hidup baru yang berdampak baik dalam aspek spiritual, moral dan sosial. Diharapkan ketika seseorang membaca Alkitab sebagai panduan hidup barunya dan beriman kepada Yesus Kristus dan Tuhan, kelak mereka dapat berbagi segala yang benar dan baik kepada sesama, dan pada akhirnya mengalami persekutuan kasih kekal di rumah Bapa yang berlimpah kasih setia. Teologi Reformed memiliki moto: “Sebab, segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia, dan kepada Dia. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin” (Roma 11:36).

Web Gereja Kristus di Indonesia[1] memuat artikel yang cukup untuk memahami tentang Kristen Progresif, merelatifkan kebenaran yang mutlak yang secara literal diwakili dalam Alkitab dan secara personal terwakili dalam diri Yesus orang Nazaret sebagai Kristus dan Tuhan. Sebagai gantinya, Kristen Progresif mengusung cinta kasih, inklusivitas dan keadilan sosial. Tokoh-tokohnya seperti: James Rowe Adams (mantan pendeta Episkopal sekaligus pendiri Center for Progressive Christianity pada tahun 1996 di Cambridge, Massachusetts), Gretta Vosper, Shane Claiborne dan John Shelby Spong adalah sosok yang mendorong orang untuk menafsirkan ulang makna Alkitab. Mereka seperti mengelaborasi dan menginterpretasi teks Alkitab dengan pola eisegese ketimbang eksegese. Yesus hanya sekedar tokoh moral yang sempurna saja karena Yesus tidak berbeda dengan tokoh-tokoh agama lainnya. Mengusung keinsanian dan menolak keilahian Yesus.

Jika diparafrasa, Kristen Progresif mendeklarasi misi kekristenan seperti kasih, keadilan sosial dan menerima sesama apa adanya dengan pendekatan inklusif yang tidak perlu bersumber dari Alkitab yang dipahami secara konservatif maupun sosok Yesus Kristus Tuhan, Juruselamat – Sang Kepala Gereja.  Gerakan Kristen Progresif yang menganut liberalism dan postmodernisme, seperti dirilis oleh Brian Siawarta yang memperkenalkan Kristen Progresif di Indonesia berujar bahwa yang lebih penting itu tindakan kasih yang nyata ketimbang menjadi orang saleh yang mengikuti semua dogma, namun tidak melakukan apapun. Biarkan mereka tetap dalam ragam keyakinan karena keselamatan bukan hanya pada Yesus semata. Kristen Progresif mempromosikan Alkitab yang tidak berwibawa. Yesus Kristus yang tidak mati dan yang tidak dapat menyelamatkan anda.

Berharap dengan ulasan singkat ini pertanyaan tentang: “Bagaimana tanggapan Teologi Reformed terhadap isu Kristen Progresif?” dan “Bagaimana Kristen Progresif memandang Kristologi dan Soteriologi?” dengan sendirinya terjawab.

Tulisan ini dibuat dari bahan-bahan yang ada di google dan kamus teologi: ssl

[1] https://gkdi.org/blog/kristen-progresif/

 

Jika anda membutuhkan konsultasi teologi,
silakan mengirim pertanyaan ke sekretariat yapama WA: 0811-8888-804

Recommended For You

About the Author: Pdt. Simon Stevi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *