Apakah Saya Umat Pilihan Allah

Pertanyaan:

Bapak Pendeta,

Secara pribadi saya percaya bahwa keselamatan itu adalah anugerah Tuhan dan dalam pilihan berdaulat-Nya saya sering menggumuli hidup saya, adakah saya benar-benar dipilih Tuhan ataupun hanya nampak seperti pilihan ternyata bukan. Seperti Yudas. Bagaimana kita mengetahui bahwa kita adalah umat pilihan Allah?

Salam, Lawrence Jim

Jawaban:

Shalom Sdr. Lawrence …

Benar dalam keyakinan iman Kristen, keselamatan adalah anugerah Tuhan. Persoalannya adalah apakah kita percaya Yesus Kristus adalah Juruselamat? Memang akhir-akhir ini, sering kali kita mendengar bahwa, ada ajaran keselamatan di luar iman Kristen, ada keselamatan karena perbuatan bahkan ada juga yang menyampaikan ada keselamatan kedua, ketiga dan seterusnya. Benarkah demikian?

Alkitab menuliskan: Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”(Yohanes 3:16). Melalui ayat di atas, sangat jelas bahwa, dengan percaya kepada Kristus, seseorang diselamatkan, memiliki hidup yang kekal. Maka, yang menjadi penting di sini adalah memaknai hidup percaya kepada Yesus Kristus dan bukan pada apakah saya dipilih Tuhan atau tidak.

Bangsa Israel adalah umat pilihan Tuhan, tetapi berapa banyak yang dimurkai, dibinasakan oleh Tuhan? Dalam kitab Ulangan 1:34-35, “Ketika TUHAN mendengar suara keluhanmu itu, Ia menjadi murka dan bersumpah, “Tidak seorang pun dari orang-orang ini, generasi yang jahat ini, akan melihat negeri yang baik, yang Kujanjikan dengan sumpah untuk diberikan kepada nenek moyangmu.”’ Enam ratus ribu laki-laki, belum termasuk perempuan dan anak-anak (Keluaran 12:37) yang keluar dari tanah Mesir, yang dipilih Tuhan masuk ke tanah perjanjian, hanya 2 orang. “Sesungguhnya, kamu tidak akan masuk ke negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kujanjikan untuk kamu diami, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun” (Bilangan 14:30). Dalam kedaulatan-NYA, Tuhan memilih, membebaskan orang Israel dari tanah Mesir untuk beribadah kepada-NYA, tetapi mereka justru beribadah kepada berhala-berhala dan tidak percaya kepada-NYA. Sungguh Ironis!

Percaya kepada Allah bukan hanya sekedar kata-kata indah untuk diketahui dan didengar orang, tetapi bagaimana seseorang memaknai kepercayaannya dengan mengikuti ketetapan-ketetapan-NYA. Dalam Perjanjian Baru, Yesus Kristus memilih 12 orang murid untuk bersama-sama melayani, tetapi justru, ada yang menyangkal-NYA ada juga yang menjual-NYA. Pilihan Tuhan adalah kedaulatan-NYA, menyangkal dan menjual-NYA adalah pilihan kita. Sebagai contoh: Yesus memilih Petrus menjadi murid-NYA, namun dalam perjalanan hidup, Petrus menyangkal-NYA dan akhirnya sadar dan bertobat Kembali. Sedangkan murid Yesus: Yudas Iskariot, menjual Yesus kemudian menyesali perbuatannya, dan pergi mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri “Ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri” (Matius 27:5).

Enam ratus ribu laki-laki Israel yang dipanggil keluar dari tanah Mesir, tetapi hanya Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun yang sampai ke tanah perjanjian. Mengapa?

36Hanya Kaleb bin Yefunelah yang akan melihatnya. Kepada dia dan anak cucunya akan Kuberikan negeri yang diinjaknya itu, karena dengan sepenuh hati ia mengikuti TUHAN.

38Yosua bin Nun, pelayanmu, dialah yang akan masuk ke sana” (Ulangan 1:36;38a).

Kesetiaan dan kesungguhan hati mengikuti Tuhan adalah hal yang sangat penting untuk dilakoni. Petrus memang pernah menyangkal Yesus, namun, akhirnya dia bertobat kembali, dan dia menjadi Rasul yang luar biasa, sekali berkhotbah, tiga ribu orang bertobat. Berbeda dengan Yudas Iskariot “Ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya” (Yohanes 12:6b). Yudas suka mencuri, berkhianat dengan menjual Yesus dan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Tuhan memilih untuk menolong dan menyelamatkan manusia, tetapi berapa banyak yang suka mengkhianati Tuhan dalam hidupnya. Israel dipilih Tuhan tetapi dimurkainya karena ketidaktaatan, Yosua dan Kaleb diselamatkan karena kesetiaan mereka mengikuti Tuhan. Petrus dipilih dan diselamatkan karena dia Kembali dan bertobat, sedangkan Yudas menjadi pengkhianat ulung dan tak pernah Kembali ke jalan yang benar. Bagaimana dengan kehidupan kekristenan kita saat ini?

Percaya kepada Kristus adalah anugerah. Percaya kepada Kristus tidak binasa. Percaya kepada Kristus beroleh hidup yang kekal. Itulah kebenaran yang tertulis dalam Alkitab. Persoalannya, banyak orang Kristen yang mengaku percaya kepada Kristus, tetapi berkhianat. Tampak rajin beribadah, tetapi hatinya jauh dari Tuhan, tidak menjaga kekudusan dan kesucian hidup, tidak bertobat sungguh-sungguh di hadapan Tuhan. Manis di bibir, tetapi pahit dalam perbuatannya. Sungguh menyedihkan!

Apakah kita umat pilihan Allah? Ya, bagi yang percaya kepada Yesus Kristus dan melakukan ketetapan-ketetapan-NYA. “Sebab, di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya” (Efesus 1:4). Betapa bersyukurnya kita yang dipilih-NYA. Tetapi, kita harus bertanggung jawab mengisi hidup kita dengan benar, hidup kudus dan tak bercacat di hadapan-NYA, menjadi perjuangan kita. Ingat, jangan sampai kita menjadi gadis-gadis yang bodoh, menanti kedatangan Tuhan tetapi tidak mempersiapkan diri dengan benar, tetapi biarlah kita tampil seperti gadis-gadis yang bijaksana yang selalu siap, waspada dan berjaga-jaga dalam kehidupan, sehingga dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Dengan demikian, pertandingan orang Kristen, bukan ingin mengetahui kita umat pilihan-NYA atau tidak, melainkan berjuang untuk hidup beriman sungguh kepada Tuhan dengan memegang, memelihara dan melakukan kehendak dan ketetapan Tuhan. Meragukan pilihan Tuhan adalah bukti kita tidak percaya kepada-NYA “Namun, kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib” (1 Petrus 2:9).

Semoga melalui kupasan ini, dapat menolong Saudara Lawrence memaknai iman percaya kepada Kristus dengan melakukan ketetapan-ketetapan-NYA. Tak perlu meragukan pilihan Tuhan atas hidupmu. Bisnis orang percaya adalah PERCAYA dan MELAKUKAN FIRMAN-NYA, BUKAN MEMPERTANYAKAN PILIHAN TUHAN, karena itu KEDAULATAN-NYA. Selamat menjadi orang Percaya Sejati!

Jika anda membutuhkan konsultasi teologi,
silakan mengirim pertanyaan ke sekretariat yapama WA: 0811-8888-804

Recommended For You

About the Author: Pdt. Julius Mokolomban

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *