Pdt. Bigman Sirait
Charles Taze Russell, pendiri Saksi Yehova, percaya bahwa angka 144.000, menunjuk orang yang bisa melewati perang Harmagedon, yang di dalamnya para Saksi Yehova. Ini yang masuk ke surga. Ini berdasarkan Wahyu 7:4, 14:1. Tak jelas apa yang menjadi argumentasinya, kecuali bahwa itu adalah keyakinannya. Semua orang tentu saja berhak untuk memiliki keyakinan, tapi mengklaim apa yang dikatakan Alkitab, ini menjadi berbeda. Apa yang dikatakan Alkitab harus dipahami sesuai dengan maksud Alkitab, dan data-data yang ada di sana. Tak seorangpun berhak menggugat sesuai dengan keyakinannya, khususnya yang bersifat subyektif. Jika ini yang terjadi, semua orang akan mengaku itu adalah kelompoknya. Sebuah situasi yang sangat mengerikan, sekaligus “lucu”.
Jika demikian, apakah yang sesungguhnya dimaksud Alkitab dengan angka seratus empatpuluh empat ribu itu? Ini sebuah pertanyaan yang menarik. Namun satu hal yang pasti adalah bahwa setiap pernyataan Alkitab tidak pernah berdiri sendiri. Alkitab mampu menjelaskannya dengan amat sangat baik. Itu pasti! Untuk itu kita perlu kembali ke pasal awal kitab Wahyu, sehingga gambaran yang ada menjadi lengkap.
Angka seratus empat puluh empat ribu, pertama kali muncul dalam Wahyu 7:4 yang menunjuk kepada semua suku Israel. Sangat jelas! Tak ada yang menunjuk, atau bahkan sedikitpun indikasi, bahwa itu adalah Saksi Yehova, yang didirikan Charles (tahun 1875-1916). Dalam Wahyu 7 diuraikan dengan jelas asal angka seratus empat puluh empat ribu, yaitu dari dua belas suku, masing-masing dua belas ribu. Satu suku dari dua belas suku, adalah 12 x 1000= 12.000, dan begitulah jumlah setiap suku. Angka 1000 sebagai pengali menunjuk kepada simbol: Banyak atau genap. Dimulai dari, 10, 100, 1000, dan seterusnya, sebagai bilangan bulat, genap. Dalam 1 Samuel 18:7 dikatakan: Saul mengalahkan musuh beribu-ribu, tetapi Daud berlaksa-laksa. Tentu ini tak hendak mengatakan sebuah jumlah tertentu, melainkan banyak. Banyak yang dikalahkan Saul, tetapi lebih banyak lagi yang dikalahkan Daud. Dan angka sepuluh mengambarkan (bermakna): Banyak, genap, bulat, sering dipakai dalam Alkitab, seperti (sepuluh tulah, sepuluh hukum, sepersepuluh, yang kesepuluh, sepuluh anak gadis, sepuluh orang kusta, dst). Nah, kembali kepada seratus empatpuluh empat ribu, perhitungannya: 12 suku x 12.000 (tiap suku). Ingat ini bukan angka matematis 144.000, melainkan makna tentang banyak suku Israel yang diselamatkan. Berapa? Itu bisnis Tuhan, bukan bisnis Charles Russell. Sangat jelas bukan? Dan itulah Alkitab, memang sangat jelas, tetapi seringkali disalahpahami karena banyaknya tafsir yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Mari kita teruskan bacaan kitab Wahyu 7:9. Kemudian digambarkan di sana tentang banyak orang yang tak terhitung banyaknya, dari segala bangsa, suku, kaum, dan bahasa, berdiri di hadapan tahta Anak Domba Allah. Jelas ini bukan hanya Israel saja. Ini tentang semua orang percaya, di seluruh dunia, dan jaman. Ingat, banyak, sangat banyak, digambarkan dalam puluh, ribu, dan seterusnya. Jadi sangat jelas disini digambarkan tentang banyak orang yang diselamatkan, yang ada di surga. Bukan 144.000 angka, tapi makna. Lalu bagaimana hubungannya dengan Wahyu 14:1? Ini sangat menarik untuk diurai. Tapi yang pasti kita sudah memiliki sebuah pemahaman berdasarkan data dan fakta Alkitab, ini yang penting. Dalam ayat berikut, Wahyu 7:11 digambarkan ada malaikat, tua-tua, berada di barisan depan dari orang banyak. Semua berdiri mengelilingi tahta, separuh di kiri, separuh di kanan, menyambung. Dalam pasal sebelumnya, Wahyu 4:4 para tua-tua ini jelas digambarkan berjumlah duapuluh empat tua-tua. Mengelilingi tahta, berarti dubelas di sebelah kiri dan duabelas di sebelah kanan, menyambung menjadi duapuluh empat tua-tua. Siapa mereka?
Nah, dari data-data Alkitab, dengan mudah kita diingatkan pada perwakilan PL yaitu duabelas suku dan perwakilan PB yaitu duabelas rasul. PL dan PB sebagai sebuah kesatuan, suku dan rasul reseprentasinya, duapuluh empat tua-tua itu gambarannya. Artinya, dengan mudah kita tahu pesan kitab Wahyu, bahwa ada banyak orang yang diselamatkan baik dari era PL maupun PB. PL memang jelas menyangkut Israel, sementara PB juga sama jelasnya menyangkut semua orang percaya, yang disebut sebagai Kristen (Kisah 11:26). Semuanya menyatu di hadapan tahta Anak Domba Allah. Dan ini sesuai dengan ajaran Alkitab. Jadi bukan eksklusif hanya untuk Israel, apalagi sekedar kelompok yang mengklaim diri.
Kembali lagi ke Wahyu 14:1: Seratus empatpuluh empat ribu, dan juga ada para tua-tua (14:3), jelas menunjuk hal yang sama dengan Wahyu 4:4, 7:11. Bukan hanya Israel yang ada di Wahyu 7:4, melainkan semua orang percaya baik PL dan PB. Bagaimana dengan penjelasan angka seratus empat puluh empat ribu. Sederhana saja, mari kita ikuti pola yang ada di kitab Wahyu. Duabelas suku (PL) x duabelas rasul (PB) x seribu (banyak, genap, bulat), maka hasilnya adalah seratus empatpuluh empat ribu. Jadi sekali lagi, seratus empatpuluh empat ribu di Wahyu 14:1 bukan menunjuk hanya kepada Israel, apalagi Charles Russel, melainkan menunjuk kepada orang banyak, baik dari era PL dan PB, yang diselamatkan. Yang hadir di hadapan tahta anak domba Allah. Ah, betapa indahnya kebenaran Alkitab. Sangat jelas jika dibaca sesuai semangat dan cara Alkitab menjelaskan. Tetapi sekali lagi, menjadi sangat ribet jika mengikuti tafsir yang spekulatif. Ini perlu dipahami dengan baik oleh umat sehingga tidak terjebak kepada berbagai tafsir spekulatif, khususnya isu seputar akhir jaman.
Memahami pengajaran Alkitab tentang akhir jaman sebenarnya memiliki benang merah yang jelas. Munculnya pemakaian simbol lebih kepada kebudayaan Israel. Sementara di kitab Wahyu, banyaknya simbol yang muncul mudah dipahami, jika melihat status Yohanes sebagai orang buangan di pulau Patmos (Wahyu 1;9). Dengan jelas Yohanes menggambarkan statusnya dalam kesusahan. Yohanes sebagai rasul yang dihukum, dibuang oleh penguasa Roma. Pada era itu, Roma telah mengalahkan kejayaan Yunani dan menguasai Patmos. Patmos bukan pulau suci, tapi pulau pembuangan para tawanan yang lokasinya memang sangat terpencil pada jaman itu. Yohanes tak berminat ke Patmos tapi dibuang kesana. Yohanes sebagai rasul mengirimkam suratnya kepada gereja Tuhan, khususnya ketujuh gereja yang disebut dalam Wahyu 1:4. Saat ini, ada banyak orang mengkultuskan pulau Patmos dan berusaha mendapat inspirasi dari Roh Kudus disana. Padahal Alkitab tak pernah mengajarkan pengkultusan tempat, bahkan dilarang (band; Yohanes 4:20-24). Dan, yang lebih ironis lagi adalah mencari inspirasi Roh Kudus. Entah sejak kapan Roh Kudus harus dicari ke Patmos, padahal Roh Kudus adalah Allah yang hidup, yang tak terkurung oleh ruang dan waktu, apalagi sekedar Patmos.
Kitab Wahyu, Patmos, seratus empatpuluh empat ribu, dan pesan simbolik lainnya, seringkali dibuat mistis, dan ini sangat menyedihkan gereja Tuhan. Kita harus belajar beriman yang melintasi ruang dan waktu. Bacalah dan pahamilah dengan baik pesan Ibrani 11:1: Iman adalah bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Lalu mengapa semua justru dipaksa, dibuat terlihat? Ah, memang inilah godaan mistis dalam perjalanan menuju akhir jaman. Semoga kita tak tergelincir disana. Selamat mengerti dengan benar makna seratus empatpuluh empat ribu. Semoga Anda terdapat disana.