Pdt. Bigman Sirait
Follow Twitter: @bigmansirait
Menderita suatu penyakit adalah sesuatu hal yang paling tidak diinginkan oleh manusia. Namun yang namanya penyakit, selalu datang menghampiri setiap orang, tidak peduli siapa dia, atau apa status atau kedudukannya di masyarakat. Singkatnya, semua golongan masyarakat: tua-muda, wanita-pria, kaya-miskin, cantik-jelek, semua pasti pernah dihampiri penyakit. Penyakit memang penuh misteri: dia datang tanpa diduga, tanpa diundang. Orang yang selalu telaten merawat kesehatannya pun, tidak dijamin akan steril dari penyakit. Jadi penyakit akan selalu hadir, meski dengan kadar dan jenis yang berbeda-beda
Kali ini kita akan membahas topik seputar misteri sakit dan penyakit, terutama bagaimana memandangnya dari sudut Alkitab. Hal ini sangat penting, mengingat di era yang semakin canggih ini, penyakit yang berkembang pun semakin beragam dan canggih pula. Di samping itu, masih ada sebagian dari orang Kristen yang terkadang melenceng dari Alkitab dalam memandang sakit dan penyakit.
Sudah seringkali diperingatkan agar para pengkhotbah jangan secara sembarangan memberitakan soal penyakit dan kesembuhan kepada jemaat. Namun kesalahan ini masih saja terjadi berulang kali. Saat ini masih banyak orang Kristen yang berpandangan sangat picik dalam memandang sakit dan penyakit. Mereka itu percaya dan mengatakan bahwa penyakit itu adalah akibat dari dosa, sehingga dengan demikian, orang yang menderita sesuatu penyakit tidak memerlukan dokter untuk menolong mengobati atau menyembuhkannya. “Jangan berurusan dengan dokter, cukup dengan duduk, lipat tangan dan berdoa, minta Yesus Kristus, tabib yang agung itu untuk menyembuhkan penyakit,” demikian kira-kira bunyi pendapat orang yang sangat keliru itu.
Kita percaya, sakit dan penyakit yang bagaimana pun jenis/ragam dan tingkat keparahannya, pasti dapat disembuhkan oleh Kristus. Kuasa-Nya, dahulu, sekarang dan selamanya, tetap berlangsung dan berlaku. Namun jika setiap orang Kristen menganut pandangan seperti dikemukakan di atas tadi, hal itu sama saja dengan menghina Alkitab. Dengan pandangan seperti itu, orang Kristen menjadi picik, karena menolak ilmu kedokteran, menolak kemajuan teknologi pengobatan dan penyembuhan, karena seluruh sistem kemajuan yang ada itu pun merupakan anugerah Allah. Jadi, jangan menjadi orang Kristen yang ikut-ikutan kacau, yang akhirnya membuat diri menjadi eksklusif, yang tidak bisa lagi dipahami, tidak bisa lagi dimengerti, seakan-akan ngambang sembarangan. Tuhan menyuruh kita memerintah dunia ini, mengatur dan menguasai dunia ini, bukan lari dari dunia ini.
Jangan lupa, Lukas adalah seorang tabib. Jangan lupa pula, Yesus mengatakan bahwa orang yang sakit memerlukan tabib, orang berdosa memerlukan juru selamat. Lalu bagaimana kita di jaman ini mengatakan kalau kita tidak perlu berurusan dengan dokter, dengan dalih Tuhan akan menyembuhkan kita? Pandangan seperti ini menjadi saru, bahkan merupakan suatu kesalahan yang fatal. Pendapat semacam ini menghina Alkitab karena seringkali kita tidak mau belajar serius dari firman Tuhan itu.
Ada beberapa kemungkinan yang membuat seseorang sering sakit. Salah satu di antaranya karena kurang berolahraga. Seseorang yang sering sakit karena kurang berolahraga, dapat dikatakan bahwa fisiknya lemah. Jika dia banyak melakukan pergerakan, kemungkinan besar fisiknya akan semakin kuat dan tubuhnya menjadi sehat. Jadi, jangan terlalu cepat menyimpulkan bahwa sakit dan penyakit itu karena dosa, atau karena Tuhan punya rencana dalam diri kita. Jangan mengukur Tuhan berdasarkan pikiran dan ukuran manusia yang serba terbatas. Karena itu pelajari Alkitab baik-baik supaya jangan sampai salah konsep akibat kurang mengerti.
Alkitab mengelompokkan penyakit dalam tiga jenis yaitu: penyakit fisik, penyakit jiwa, dan penyakit karena dirasuk setan. Ketiga jenis penyakit ini, secara umum bisa dipahami dalam dunia modern dan kedokteran, walaupun memang masih ada beberapa hal yang tidak jelas. Soal kerasukan setan misalnya, menjadi suatu masalah yang serius. Orang-orang modern yang menolak pengertian tentang keimanan, akan mengatakan bahwa sakit karena dirasuk setan itu tidak lebih dari sakit jiwa. Padahal ada perbedaan antara sakit jiwa dengan kerasukan setan.
Selain karena faktor fisik yang lemah tadi, menurut Alkitab masih ada beberapa penyebab sehingga timbul suatu penyakit. Salah satunya memang adalah penyakit yang timbul karena dosa. Di samping itu ada pula penyakit karena iblis. Ada juga orang yang menderita sesuatu penyakit akibat hukuman Tuhan, atau mendapat teguran dari Tuhan. Tidak jarang pula penyakit itu timbul untuk mendidik penderitanya. Dalam kitab Korintus diceritakan tentang Rasul Paulus yang di dalam dagingnya ada duri. Paulus sudah berdoa supaya duri itu lepas dari dirinya, namun Tuhan membiarkannya, supaya dia jangan menjadi sombong. Ada pula penyakit untuk kemuliaan Tuhan
Penyakit itu seringkali ada untuk kebaikan. Karena itu kita harus mengerti dan memahami Alkitab. Jangan kita terjebak pada pemikiran yang sempit mengenai sakit dan penyakit, tetapi biarlah kasih Allah membuat kita betul-betul mengerti apa yang sedang Dia kerjakan dalam diri kita. Kalau sedang sakit, berdoalah dan evaluasi diri dan pikirkan baik-baik baru menyimpulkan yang tepat sehingga kita dapat memahami kehendak Allah dalam hidup kita, supaya kehidupan kita semakin indah, dan kita pun semakin memahami betapa manisnya persekutuan dengan Dia. Amen.*