Sarana Perubahan

Oleh: Harry Puspito

Kalau seseorang memiliki kemauan untuk berubah menjadi lebih baik, apa sarana-sarana yang bisa membantu dalam proses perubahan itu. Kemungkinan orang kebanyakan akan berpikir pendidikan, buku-buku pengembangan diri, seminar motivasi, komunitas, dsb, dsb. Tidak heran seminar-seminar pengembangan diri, motivator, coach, program outbound, dsb mendapatkan pasar yang besar. Program-program motivasi di televisi yang ‘gratis’ mendapatkan ‘rating’ yang relatif cukup baik.

Sudah barang tentu program-program yang komersial itu sangat sarat dengan kepalsuan. Seorang motivator cukup mempersiapkan materi, melatih diri menyampaikan dengan menarik dan mempresentasikan dengan semangat. Didukung dengan talenta berbicara maka orang akan termotivasi untuk berubah mengikuti ajaran sang motivator. Sang motivator menggunakan berbagai sumber untuk pengajarannya – kitab suci agama yang dianutnya, buku-buku sekuler, buah pikirannya, dsb. Kita tidak melihat bagaimana kehidupan sang motivator sendiri. Maka ketika orang mendapatkan bahwa sang motivator tidak hidup sesuai dengan ajarannya, mereka kecewa dan kehilangan keyakinan akan hakikat perubahan itu. Ternyata sama saja atau bahkan lebih buruk.

Sebagai orang yang percaya kepada Allah dalam Yesus Kristus yang menyelamatkan dan mengubah hidup kita, kita bersyukur, karena Allah memiliki rencana yang jelas bagi setiap individu – baik arah perubahan itu, yaitu menjadi serupa dengan Anak-Nya, Yesus Kristus dengan karakteristik yang jelas, utamanya mengasihi Allah dan sesama, dan dengan segala sarana yang disediakan. Di luar bahwa pekerjaan itu dikerjakan oleh Allah sendiri, khususnya, oleh Oknum Roh Kudus. Ketika pekerjaan perubahan itu melibatkan manusia lain, maka mereka adalah alat di tangan sang Pembuat Perubahan. Manusia itu bisa memiliki kelemahan-kelemahan dan mengalami kegagalan-kegagalan, tapi Dia adalah sempurna dan tidak pernah gagal. Sehingga orang percaya tidak perlu kecewa dengan pengalaman perubahan yang pribadi yang menjadi pembinanya, jika terjadi.

Apa saja sarana yang disediakan Allah untuk memastikan perubahan-perubahan yang terjadi dalam setiap individu itu memiliki arah dan proses yang benar? Alkitab menyebut paling tidak ada Firman Allah, doa, sakramen, providensia Allah dan persekutuan dengan sesama menjadi sarana Allah dalam menguduskan dan membentuk umat-Nya. Kita akan membahas satu demi satu, dan pada kesempatan ini akan membahas Firman Tuhan sebagai sarana perubahan orang percaya.

Dari semua sarana yang Allah gunakan untuk membentuk umat-Nya, maka Firman Tuhan adalah yang utama, yang digunakan oleh Allah sendiri, khususnya Roh Kudus, dalam membentuk diri manusia – dimulai dari hati, pikiran, perasaan dan perilakunya – atau pada akhirnya, karakternya. 2 Timotius 3:16 – 17 merangkumkan manfaat Firman sebagai berikut: "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakukan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”

Firman Allah mengajar, misalnya, tentang Allah sendiri, karakter-Nya; mengenai manusia, bagaimana diciptakan – sesuai dengan gambar-Nya; dan rencana Allah memulihkan gambar itu yang dirusak oleh dosa. Dengan ajaran Alkitab kita tahu tujuan perubahan yang sedang Allah kerjakan dalam diri kita. Firman Tuhan menyatakan kesalahan-kesalahan manusia dan sekaligus memperbaikinya dengan menunjukkan bagaimana seharusnya seseorang berperilaku, yaitu berpikir, merasa dan bertindak. Dalam banyak hal-hal yang penting, Alkitab berbicara melalui cerita atau pun larangan dan perintah langsung  sehingga lebih dari cukup mendukung pertumbuhan pribadi orang-orang percaya.

Firman juga dikatakan bermanfaat untuk mendidik orang dalam kebenaran atau melatih orang dalam kebenaran. Dalam dunia yang dikuasai Iblis dan dosa, ketidak-benaran merasuki pikiran manusia, termasuk orang percaya yang dilahirkan di dalam dunia yang berdosa ini. Pikiran yang salan sudah barang tentu akan menghasilkan perbuatan yang salah. Oleh karena itu orang percaya perlu menggantikan pikiran-pikiran yang salah itu dengan kebenaran, kebenaran dalam standar Allah. Manusia yang diubahkan ini diperlukan bukan untuk sekedar atribut tapi untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan baik, yaitu pekerjaan yang disiapkan-Nya bagi kita (Efesus 2:10).

Setiap orang secara alami merindukan perubahan. Namun sebenarnya hanya orang yang diselamatkan Allah yang mengalami program perubahan yang sempurna, karena dikerjakan oleh Allah, Sang Pencipta sendiri. Dia menyiapkan sarana yang luar biasa Firman Allah yang ditulis dalam Alkitab. Walau pun insiatif perubahan umat adalah dari Allah, namun manusia percaya harus menerima dengan iman dan ketaatan. Oleh karena itu, selama kita hidup kita sewajarnya mencintai Firman – secara teratur membaca, merenungkan, menyimpan dalam hati, dan melaksanakan dalam kehidupan. Tuhan memberkati!

Recommended For You

About the Author: Reformata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *