Sup — Ahok Dan Ketakutan

JANGAN salah baca judul jadi Ahok takut, bukan! Dia sudah membuktikan keberaniannya dalam berbagai hal, kecuali berani korupsi, dia terbilang “pengecut” untuk hal itu. Sementara pemimpin yang berani korupsi, murah kompromi untuk membengkokkan yang lurus, justru paling disukai. Karena itu pula Ahok dibenci, tapi diserang melalui cara bicaranya yang memang sering jadi celah bagi pembecinya untuk membuat isu. Ah, uang memang segalanya, dan kemunafikan jadi bajunya. Maling teriak maling lagi menjadi trend saat ini. Rasa malu tak lagi tersisa. Dalam hal inilah Ahok sejatinya menjadi minoritas. Andai dia suka korupsi dan bermain-main dengan aturan, tak ada yang keberatan dia jadi gubernur DKI.

Nikmati Menu: #SUP — ANAK BANGSA DAN PILKADA

Ketakutan bukan pada Ahok, dia sudah membuktikan keberaniannya, tapi pada banyak calon pemilihnya. Maklum setelah Ahok diserang dari berbagai arah namun tak kunjung rubuh, maka jurus terakhir diluncurkan dan calon pemilih yang disasar agar mereka tak memberikan suara ke TPS. Bukankah dengan berkurangnya suara untuk BAJA akan menjadi keuntungan bagi yang lainnya. Nah, karena itulah ketakutan disebar. Mulai dari demo demi demo anti Ahok, isu sara, bahkan rencana demo di minggu tenang. Yang paling kencang suaranya adalah demo 112, hari Sabtu yang biasa sepi demo karena bagian dari hari libur untuk keluarga. Jakarta dibuat resah, belum lagi teror yang ditabur di medsos. Juga isu suara hangusnya hak pilih jika tak memiliki C6. Sejatinya warga Jakarta pemilik E-KTP berhak penuh mengikuti Pilkada. Yang belum punya yang perlu mengurus ke kelurahan agar bisa ikut serta. Sangat mudah, berbeda dengan isu yang dibuat seakan susah sekali.

Nikmati Menu: #SUP – GUGAT, MENGGUGAT

Mengapa takut? Maklum, Indonesia khususnya Jakarta punya trauma kerusuhan 98 yang pemainnya masih gentayangan didunia politik. Tapi perlu disadari oleh para warga Jakarta, situasi saat ini sangat jauh berbeda. Polri dan TNI solid bahu membahu menjaga keamanan. Bahkan nama-nama yang sering dianggap membuat resah namun kebal hukum diperiode lalu, kini tak berdaya. Polri luar biasa. Tak ada alasan untuk takut. Jadi jangan termakan isu dan memilih berlibur keluar kota, maklum hari Pilkada memang libur resmi. Tidak ada alasan meninggalkan Jakarta diwaktu Pilkada, kecuali memang kita merasa tak punya tanggungjawab moral politik sebagai warga.

Nikmati Menu: #SUP PANGGUNG AHOK

Takut karena isu, masa bodoh, menjadi kemungkinan orang tak ikut Pilkada. Jika mau Jakarta berubah semakin baik, maka sebagai warga kota Jakarta kita punya tanggungjawab bersama. Memilih pemimpin bukan karena nama, suku atau atau agamanya, melainkan karyanya yang sudah terbukti nyata, terlihat dan terukur. Dan sebagai warga yang baik yang rindu Jakarta lebih baik, jangan takut. Sebaliknya mari berjuang melawan penebar teror siapaun dia. Caranya sederhana, tunjukkan kita sudah dewasa dalam berdemokrasi, pergi ke TPS tempat memilih, bukan pergi “mengungsi”. Jangan pernah masa bodoh karena akan banyak yang mengambil keuntungan disana. Soal rasa tak suka, pinggirkan sejenak demi kebenaran dan kemajuan Jakarta yang harus kita utamakan. Cari informasi selengkapnya, uji fakta hasil kerja yang kasat mata. Bersama kita, warga Jakarta, anak Indonesia yang beraneka suku dan agama, mewujudkan cita-cita Jakarta yang bersih, aman, dan menyenangkan.

Nikmati Menu: #SUP –TAK BERAGAMA

Satu putaran harus menjadi fokus dan jangan pernah lengah, sekalipun dukungan artis, ormas, terasa limpah dan sukarela, semua Ahokers perlu saling mengingatkan dan menggerakan kekuatan yang ada secara bertanggungjawab. Jangan pernah berlaku curang, menimbulkan kegaduhan. Ingat jangan pernah takut, karena BAJA selalu berani menembus segala hadangan demi membangun pemerintahan yang bersih dari korupsi. Sidang demi sidang Ahok semakin jelas bercerita wujud hadangan yang ada.

Akhirnya, jangan takut, buktikan kecintaan pada Indonesia di Jakarta. Makan SUP nya biar ada energi untuk berani. 15 Februari tetapkan pilihan, kembali kerumah makan SUP lagi. Asyik deh, selamat Pilkada untuk kita semua warga Jakarta dan bagi-bagi SUP nya kesemua kontak kita.

Recommended For You

About the Author: Reformata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *