Tujuan Hidup Yang Penuh Ujian

Manusia dilahirkan tanpa diberitahu lebih awal mengenai mengapa lahir di dunia ini. Setelah bisa membaca, baru memiliki kemungkinan untuk memahami mengapa dia ada di dalam dunia ini. Kalau seorang kristen, barangkali akan tahu mengenai Mandat Budaya ( Perintah sekaligus kuasa yang diberikan kepada manusia untuk mengelola alam semesta), yang Allah berikan kepada Adam dan Hawa seperti tercantum dalam Kejadian 1:28.

(Kejadian 1:28 (TB) Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”)

Menjadi ketertinggalan yang jauh bila baru di belakang hari mengetahui tugas panggilan manusia seperti yang Allah kehendaki di atas.

Oleh sebab itu tak heran bila kebanyakan manusia senang mengejar kekayaan sebagai tujuan hidupnya. Untuk kepentingan pribadi, dan bukan bagi Allah yang memberikan kehidupan. Karena harta lebih mudah diperoleh ketimbang memenuhi yang Allah berikan di dalam Mandat Budaya.

Sebut saja, Christian. Seorang eksekutif muda kristen yang belum lulus universitas sudah menjadi entreprenuer hebat. Saat ditanya, apa tujuan hidup Anda? Dengan enteng Christian menjawab, ingin pensiun secepatnya dan menikmati hidup indah ini.

Tidak salah punya karir yang hebat. Tidak keliru punya uang dan harta melimpah. Menjadi salah kaprah saat tujuan hidup berbeda dari panggilan manusia yang sesungguhnya.

Saat kita memandang cakrawala, tampak ada garis yang memisahkan air dan langit. Sebetulnya garis yang tampak mata itu hanyalah garis imajiner. Tidak ada garis sesungguhnya, karena sebetulnya langit tidak akan pernah bersentuhan dengan bumi.

Seperti itulah seharusnya kita berharap kepada Allah. Kristus hadir di dunia, begitu dekat dengan umat-Nya. Tetapi tetap ada jarak yang tak terhampiri. Yesus Kristus adalah manusia sempurna, tetapi Dia juga Allah Anak itu. Kasih-Nya tak pernah berubah, kuasanya tak terbatas, bijaksana-Nya tak terselami. Masihkah kita tidak mau sungguh-sungguh percaya kepada-Nya?

Di dalam hidup yang masih penuh misteri ini, tetapkan mata hati dan pikiran kita hanya kepada Kristus. Rasul Paulus sangat paham apa artinya nelangkah seperti yang Kristus mau. Oleh sebab itu baginya, hidup adalah Kristus, dan mati adalah keuntungan. (Filipi 1:21).

Ketidakberdayaan kita, ditutupi oleh kemahakuasaan Allah. Jadikanlah Kristus sebagai Tujuan Hidupmu. Supaya Firman Tuhan di dalam Mazmur 73 di bawah ini menjadi kekuatan sekaligus tekad hidup kita di hadapan Allah…

Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.

Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.
Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.
(Mazmur 73:25-28 (TB)

Recommended For You

About the Author: Reformata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *